Mohon tunggu...
Riko Oktari Sandro
Riko Oktari Sandro Mohon Tunggu... Guru - guru sd

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 CGP A.10

21 April 2024   20:22 Diperbarui: 21 April 2024   20:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru yang adalah ujung tombak pendidikan memiliki peran penting dalam mencetak generasi Indonesia yang unggul seperti yang diharapakan dalam mandat pendidikan yaitu murid berkarakter pancasila atau yang lebih dikenal dengan profil pelajar pancasila. Profil pelajar pancasila yang dimaksud adalah beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis. Sejalan dengan hal itu, pemikiran Bapak pendidikan Indonesia Ki Hajar dewantara dengan selogannya "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani" sangat sejalan dengan harapan cita-cita pendidikan Indonesia.

Kenyataannya sebagai guru, terkadang kurang meresapi mandat ini. Guru sibuk dengan rutinitas administrasi, beban kerja yang terlalu banyak dan tuntutan kurikulum yang selalu berubah sehingga menghambat esensi dari pengajaran itu sendiri. Sebagai guru yang gajinya "kecil" seakan melemahkan motivasi dalam profesionalismenya. Belum lagi banyak tuntutan pribadi yang terkadang "besar pasak daripada tiang" Menjadi alasan klasik yang tak hentinya. Namun semua paradikma ini dapat dipatahkan setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak.  

Diawal pendidikan calon guru penggerak kita diperkenalkan dengan sebuah refleksi filosofis pendidikan nasional - Ki Hajar Dewantara. Ki hajar Dewantara memberi arti pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat. Semangat jargon pendidikan yang digaungkan Ki hajar Dewantara adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang menjadi jiwa dari pendidikan nasional. 

Kemudian yang menjadi relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini yaitu konteks pendidikan Indonesia saat ini sangat relevan dengan zamannya. Generasi alpha yang melek teknologi sangat relevan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. pendidikan menuntun murid menghadapi tantangan alam dan zamannya. Tidak hanya itu, konteks pendidikan di sekolah saya secara khusus juga sangan relevan. saya sebagai guru mampu menuntun murid saya dan memberi layanan pendidikan sesuai dengan konsep merdeka belajar. Saya dengan meyakinkan telah melaksanakan konsep pemikiran KHD dalam memberi layanan  pendidikan bagi murid saya dan saya telah merdeka dalam menjalankan tugas panggilan saya sebagai guru serta dengan yakin telah menghadirkan pembelajaran sesuai dengan filosofi pendidikan KHD. 

Didalam pemaparan materi modul 1.1 dijelaskan bahwa Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), "pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya"

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.

Akhirnya sebagai bahan refleksi terhadap pemikiran filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara ini, saya pribadi dikuatkan dan dibekali dengan sebuah dasar filosofis yang kuat tentang makna menjadi seorang guru. Satu generasi akan unggul apabila diberikan dengan pengajaran yang berkualitas dengan mengacu kepada cita-cita bangsa yaitu mencerdeskan kehidupan bangsa. Semoga kita diberi kekuatan dan penyertaan-Nya. Salam guru penggerak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun