Saat ini Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19 yang memaksa sektor pendidikan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis online. Menjadi mahasiswa baru berarti kita dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan hal baru dunia perkuliahan yang akan sangat berbeda dengan bangku sekolah. Di masa pandemi ini, segala kegiatan yang kita lakukan dalam hal perkuliahan sangat terbatas contohnya interaksi dengan teman sekelas. Hal ini tentunya akan menghambat kita dalam memulai orientasi dengan teman-teman baru. Namun jangan sedih, sembari menunggu waktu untuk bisa melakukan pembelajaran secara offline kita juga bisa terlebih dahulu mempelajari gambaran kuliah offline. Nah disini akan ada 3 (tiga) tips bagaimana cara berkomunikasi yang baik ketika menjalahi kuliah offline sebagai mahasiswa baru!
Gunakan bahasa umum                                                                                                                          Ketika berinteraksi dengan orang lain kita memerlukan alat untuk mengungkapkan pesan salah satunya bahasa. Di bangku perkuliahan akan ditemui banyak sekali teman mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang diketahui pasti memiliki banyak bahasa daerah yang dikuasai. Ketika menjadi mahasiswa baru dan berinteraksi menggunakan bahasa daerah akan kurang efektif dan cinderung akan sering terjadi kesalahan makna. Menghadapi situasi tersebut, guna saling terhubung dan bertukar pesan antar teman yang berbeda daerah secara efektif, sangat disarankan menggunakan Bahasa Indonesia karena Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu yang dikuasai masyarakat Indonesia. Selain dengan teman, dengan bapak atau ibu dosen penggunakan bahasa baku juga perlu diperhatikan supaya sopan dan mudah dipahami.
Pilihlah intonasi yang tepat                                                                                                                  Menjadi mahasiswa baru yang akan bertemu dengan orang dari berbagai daerah tentunya kita harus berhati-hati dalam memilih intonasi. Contohnya masyarakat Jawa akan berpikir seseorang marah atau membentak ketika seseorang memakai nada intonasi tinggi dalam berucap. Ketika kita tahu bahwa kita berkuliah di pulau Jawa maka sebisa mungkin kita mengikuti kebiasaan orang-orang disana yang menggunakan intonasi rendah ketika berbicara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konflik yang kemungkinan akan terjadi dari kesalahan pengucapan atau intonasi. Selain itu, dalam berbicara dengan dosen intonasi memegang peran penting dalam menggambarkan jati diri kita. Ketika kita berinteraksi dosen dengan nada tinggi seperti membentak maka dari pihak dosen mungkin akan menganggap bahwa kita adalah sosok yang tidak berkarakter karena tidak menerapkan prinsip kesopanan mahasiswa.
Berikan kesan terbaik                                                                                                                         Sebagai langkah awal mengenal dinamika perkuliahan maka penting untuk diri kita memberikan kesan yang baik untuk dosen juga teman di awal perkuliahan. Hal ini bisa dimulai ketika kita berkenalan dengan teman sekelas dan dosen pengajar di kelas ketika kuliah tatap muka. Saat memperkenalkan diri tunjukkan ketegasan dan kepercayaan diri yang dimiliki sesuai dengan etika dan moral yang ada sehingga akan membawa kesan baik terhadap pandangan awal diri kita. Di awal perkuliahan sebisa mungkin kurangi hal-hal tidak penting yang justru akan membuat citra diri buruk dimata teman dan juga dosen. Selain itu, dalam berucap usahakan tidak sering mengumpat atau berbicara kotor didepan umum karena dari ucapan citra diri bisa terbentuk. Ketika dari awal kita sudah menjunjukkan kesan yang buruk maka hal tersebut akan berpengaruh hingga kedepan yang mungkin bisa memberikan dampak buruk bagi perkuliahan kedepannya.
      Demikian 3 (tiga) tips yang bisa diperikan untuk para mahasiswa baru yang bisa dipersiapkan mulai saat ini untuk menjalani kuliah offline. Dengan berbagai gambaran mengenai kuliah offline atau tatap muka diharapkan mahasiswa baru bisa mengetahui tidakan apa saja yang seharusnya mereka lakukan sehingga tidak salah langkah dalam memulai perkuliahan. Menjadi mahasiswa baru akan banyak tantangan yang harus dihadapi, untuk itu dibutuhkan keseriusan dan komitmen dalam menjalaninya. Semoga dari tips diatas bisa dijadikan bekal yang membantu para mahasiswa baru berdinamika dibangku perkuliahan.
Daftar Pustaka
Martin, J. N. & Nakayama, T. K. 2018. Experiencing Intercultural Communication: An Introduction (6th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Samovar, L. A., Porter, R., & McDaniel. (2017). Communication Between Cultures (9 ed.).Cengage Learning US. Retrieved November 4, 2020.
