Mempertanyakan Setiap Alasan

Ada alasan dibalik alasan. Pepatah bilang ada udang dibalik batu. Tak mungkin kita melakukan sesuatu tanpa alasan. Hal ini membuatku mempertanyakan alasan dibalik kenapa aku mulai menulis dikompassiana. Kompassiana menurutku cocok sebagai platform untuk unjuk gigi dan memamerkan karya tulis secara instan dapat dibaca pembaca banyak. 

Hal ini dibutktikan pada aku yang penulis pemula yang mendapat view banyak daripada menulis di blog sendiri. Alasannya tentusaja segala sesuatu mulai secara bertahap dari satu viewers lalu kemudian banyak, sebenarnya hal itu juga bisa membuatku menodai niat awal kalau menulis hanya sebagai ajang mengekspresikan diri pada suatu hal yang ingin disampaikan, apapun itu. 

Menulis dengan niatan mendapat viewers gapapa kan? bermula dari menulis pada status facebook. Ku menuliskan setiap hal yang meresahkanku dimana hal itu berkenaan tentang sesuatu yang bukan untuk dibahas secara langsung dengan orang karena terdengar idelis dan membosankan. Kemudian munculah sedikit rasa bangga lewat apresiasi berupa like, dan bermunculah niatan untuk mendapatkan like banyak yang pada akhirnya sekarang berpikir apa untungnya semua itu. 

Dari menulis panjang dan akhirnya gaada respon like ataupun comment akhirnya aku sampai pada niatan berhenti bermain facebook. Oke, alasannya mungkin bisa karena gaada like atau comment, tapi alasan yang menguatkan ialah pada akhirnya aku berpikir membuka sosmed hanyalah melihat foto-foto momen orang lain, membaca keresahan mereka lewat status berbau hate speech, dll. Namanya juga sosial media yah... tempatnya orang yang ingin bersosialisasi yang salah bukan mereka tapi aku nya hehe.. 

Ku merenung, dan memikirkan bahwa target audiens sosmed mungkin bukan untuk orang yang seperti aku, rupanya hal itu seperti halnya dunia nyata. Di dunia nyata tak memiliki teman, ya di dunia maya pun ga jauh beda.

Bisa dikatakan alasanku menulis dikompassiana hanya coba-coba. Aku kocak sendiri pas ngeliat iklan tokopedia yang bilang "mulai dulu aja".  Bener juga ya.. sebenernya aku udah denger banyak hal itu dari dosen dan entah dari mana, api saat diiklankan kesannya jadi lucu gitu. 

Aku tak menyangkal kalo aku merasa kecewa disaat apa yang ku tulis dibaca oleh sedikit orang, gaada yang nilai atau komen. Tapi kembali lagi sih ke alasan utama aja. Tujuannya ialah ajang mengekspresikan diri, mencurahkan uneg-uneg, mengeluarkan isi otak dan latihan menulis. Lagi pula dari awal aku tak seambisius itu menulis, karena disamping itu aku juga kuliah desainer sebagian waktu dihabisin buat ngerjain tugas, ngulik aplikasi dan yang lainnya. Jadi nulis ya nulis aja dah.. semoga untuk selanjutnya topiknya sedikit sreg buat dibaca paling engga buat diri sendiri pas buka buka tulisan.

Salam Kompassioner...