Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sekali Lagi Tentang Jodoh

8 Juni 2014   06:05 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:45 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebentuk wajah manis berfoto di depan Casino Tanah Genting Kra Malaysia. Melalui pengirim pesan BB segera saya sapa gadis kawan lama ini. Eralda namanya. Lesung pipit dan rambut ikal berderainya masih tetap seperti dua puluh tahun yang lalu.

“Enak sekali kerja bisa sambil jalan jalan ke luar negeri” sapa saya.

“ Itu gratis dari kantor Rikho” jawab Eralda.

Entah apa yang ada di otak saya ketika itu. Tiba tiba terbesit untuk menanyakan hal yang sifatnya pribadi.

“ Calon suamimu orang mana?”

“ He he… belum punya calon suami Rikho” tukasnya.

Karena gayung bersambut obrolan lewat telepon seluler ini pun menjadi panjang. Saya langsung tembak Eralda dengan mengatakan bahwa tidak enak hidup terus menerus menyendiri.

“ Nikah itu nikmat” tulis saya.

Eralda pun menimpali dengan mengatakan dirinya belum menemukan jodoh. Rasa empati saya kepada kawan lama ini mendorong saya untuk sekedar berbagi. Saya katakan kepada Eralda bahwa jodoh itu harus diupayakan.

“ Mungkin sudah ada calon mendekat tetapi kamunya yang tidak mau membuka hati. Akhirnya tidak ada yang jadi pasanganmu” saya berspekulasi.

“ Begitu Ya Rikho” jawab Eralda.

Akhirnya sedikit demi sedikit Eralda membuka diri untuk membagi perasaannya. Eralda memendam rasa kepada seorang laki laki. Nampaknya Eralda menunggu si laki laki untuk menyatakan cintanya. Eralda merasa sudah memberikan sinyal yang semestinya. Cukup sebagai modal bagi si laki laki agar tergerak “menembak”. Jauh di lubuk hari sebenarnya Eralda juga mengharapkan sebuah cinta si laki laki.

Saya pun menanggapi bahwa jika diri saya jadi perempuan, dengan tegas saya mantapkan bahwa menyatakan isi hati kepada lawan jenis itu bukanlah sebuah aib. Tinggal pilih dengan cara elegan atau cara murahan. Saya katakan kepada Eralda kalau laki laki yang ditaksirnya memang layak untuk diperjuangankan , tinggal bilang saja secara tegas seperti kalimat ini :

“Apakah kamu tidak peka dengan perasaanku. Sebagai wanita dewasa aku ingin untuk menjalin hubungan ke arah pernikahan. Kalau kamu tidak mempunya perasaan yang sama, ya sudah, kita melanjutkan kehidupan dengan tetap berteman”

Selanjutnya saya tegaskan bahwa laki laki berkarakter akan mempunyai tanggapan yang bijaksana atas sebuah pernyataan seperti ini. Tinggal mendengar jawabannya.

“ Kamu bakal plong kalau sudah mengeluarkan isi hatimu” tulis saya.

Curhat Eralda pun berlanjut. Eralda mengakui bahwa dirinya sudah malas untuk berpikir menjalin hubungan dengan lawan jenis. Dirinya bingung ketika harus menyingkap katup hati untuk sekedar membahas sebuah topik yang bernama pernikahan. Akhirnya kebingungan itu berujung kepada malas berpikir tentang pasangan hidup.

Sekedar berimajinasi sembari memainkan jari di keypad telepon seluler, saya mencoba menebak apa yang ada di benak Eralda ketika itu. Dalam bayangan saya, Eralda sedang memikirkan kondisi dirinya yang belum mempunyai pasangan sementara itu kawan kawan sebayanya mungkin sudah mempunyai anak seusia SD.

Saya pun menulis,” Kamu salah kalau malas berpikir tentang pasangan hidup. Itulah yang aku katakan sebelumnya bahwa mencari jodoh harus dengan sebuah upaya. Tak perlu rendah diri ketika melihat kehidupan kawan lain yang lebih awal menapaki jalan pernikahan. Tidak ada kehidupan yang ideal”

Di tengah keheningan, saya teruskan menulis pesan untuk Eralda,”Yang dari luar tampak ideal, di dalamnya belum tentu. Wang Sinawang. Kalau Laki laki itu memang kurang berani, kalau kamu membuka jalan terlebih dahulu, bukanlah suatu aib. Bisa jadi takdir Tuhan akan berkata lain, apabila kamu berani mengawalinya dengan mengatakan perasaanmu. Naluri manusia itu berpasangan. Sebagai laki laki aku bilang bahwa dari sisi tampilan fisik kamu punya daya tarik. Percaya diri saja”

Eralda kemudian membalas bahwa dirinya pernah pacaran dan gagal. Ada ketakutan bahwa membina hubungan baru akan memunculkan suatu luka baru bilamana hubungan itu gagal lagi. Eralda mengakui bahwa saat sekarang memang sedang dekat dengan seorang laki laki. Namun karena mereka terpisah oleh jarak yang jauh, maka hubungan mereka menjadi angin-anginan.

“ Tugas manusia itu hanya berupaya, jalan yang ada di depan Only God Knows. Dahulu pernah gagal, sekarang belum tentu. Kegagalan dahulu bisa jadi memang kehendak Tuhan. Kalau memang sekarang ada laki laki yang bisa memberikan kemantapan hati, segera niatkan untuk berupaya dan membuka diri, sembari berdoa bahwa takdir Tuhan akan berpihak kepadamu. Yang penting jangan ngrusak pager ayu (jangan merusak rumah tangga orang). Memulai kebaikan harus dengan cara yang baik pula” saya tegaskan kepada Eralda.

“ Amien, Rikho. Kalau aturan religi, puji Tuhan sampai sekarang aku masih menggenggam erat” balas Eralda.

Saya menutup dengan kiriman kalimat,” Saya doakan Eralda, semoga kamu lekas menemukan takdir pasangan hidup. Segeralah menikah, umurmu sudah 38 tahun, sebentar lagi 40 Tahun. Aku minta maaf kalau ada kata kata yang kurang berkenan. Aku mengatakan semua ini karena menganggap kamu sebagai sebagai kawan lama, sejak SMP. God Bless You”

“ Aku malah yang seharusnya berterima Kasih Rikho, masih dianggap teman, diberi masukan dan bisa berbagi. Saya sampai lupa umur. Thanks banget” tulis Eralda.

Saya menulis,” I’m waiting for the next good news

Amien, Rikho” jawab Eralda.

Ditulis Rikho Kusworo Sabtu 7 Juni 2014 selesai jam 22.47

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun