Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Modus Tindak Kejahatan dengan Surat Tugas Palsu

27 April 2013   09:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:32 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367029881140076135

26 April 2013 Jam 4 Sore terjadi percobaan tindak kejahatan di rumah saya. Kali ini rumah kami didatangi oleh dua orang laki laki. Di rumah ada ibu dan pembantu saya. Dua orang laki laki ini mengatakan kepada ibu saya, bahwa mereka berasal dari TV berbayar langganan saya. Mereka mengaku berniat memperbaiki serta mengecek kualitas sinyal penerimaan.

Sebelumnya tanggal 1 April saya mengalami kasus pencurian yang mengatasnamakan TV berbayar tersebut. Tablet anak saya digasak oleh seseorang yang mengaku sebagai teknisi TV berbayar itu. Kisahnya saya tuliskan di sini http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/04/01/ngaku-teknisi-tv-berbayar-gasak-tablet-anakku-547578.html

Berdasarkan pengalaman menjadi korban pencurian, kali ini pada kejadian 26 April 2013 kemarin ibu saya meminta surat tugas kepada dua orang laki laki yang datang itu. Kedua orang laki laki ini mempunyai surat tugas dan menunjukkan kepada ibu . Ibu mempercayai dan membiarkan mereka masuk.

Keduanya kemudian mengutak utik decoder dan menghidupkan TV serta menyetel siaran dari TV. Selain itu kedua orang tersebut juga menanyakan letak Antena TV. Ibu menjawab tidak tahu. Kemudian salah seorang dari laki laki itu mengambil poto decoder dengan telepon selulernya.

Salah seorang dari mereka mengatakan kualitas penerimaan kurang bagus dan mengatakan akan kembali lagi keesokan harinya untuk melakukan perbaikan. Ketika akan meninggalkan rumah, ibu menanyakan, mengapa ibu saya tidak dimintai tanda tangan di surat tugas. Salah seorang laki laki yang mengaku dari mereka mengatakan bahwa suratnya cuma satu, tidak ada salinannya, sehingga tidak perlu tanda tangan pelanggan.

Saya mencurigai Petugas TV Berbayar itu gadungan karena normalnya surat tugas itu dibuat dengan kertas karbon. Setelah ditandatangani pelanggan, kemudian petugas menyerahkan salinan surat tersebut kepada pelanggan.

Pukul 8 malam istri saya menelepon sales TV Berbayar dan menceritakan kejadian yang kami alami. Istri saya juga meminta kalau ada jadwal kunjungan mohon untuk memberitahukan kepada pelanggan. Sales tersebut menerima laporan dan mengatakan akan mengecek ke kantor Semarang.

Jam 21.06 saya menerima pesan singkat dari sales seperti ini : “Kalau tidak ada surat tugas resmi berarti ilegal. Baru saja installer semarang sudah saya tanya, katanya semua diback-up dari pusat, kalau memang legal. Besok tolak saja kalau memang kedatangannya tidak dikehendaki. Installer dari kantor Semarang pun tidak mengetahui hal ini”

Kesimpulan dari kejadian kedua ini, ada niat melakukan tindak kejahatan di rumah saya yang mengatasnamakan sebuah TV berbayar. Namunkali ini tidak terjadi tindak kejahatan karena memang tidak ada kesempatan.

Berdasarkan dari dua kejadian di atas saya mengirimkan surat elektronik (surel) dan menceritakan kronologi kejadian kepada layanan pelanggan TV Berbayar itu. Harapan saya dalam surel tersebut sebagai berikut :

1.Apabila ada jadwal kunjungan ke pelanggan mohon memberitahukan

terlebih dahulu kepada pelanggan yang namanya tercantum di formulir pendaftaran.

2.Lebih berhati hati dengan data pribadi pelanggan yang sudah

tersimpan dalam data base TV Berbayar itu. Bisa jadi data pribadi yang ada di data base tersebut dimanfaatkan oleh orang orang yang akan melakukan tindak kejahatan dengan mengatasnamakan TV Berbayar tersebut.

3.Melakukan pengkajian,penelusuran, dan perbaikan sistem kerja

sehingga kejadian yang saya alami tidak akan memperburuk citra TV Berbayar tersebut Muaranya, tindak kejahatan dengan modus di atas bisa mengakibatkan pelanggan merasa tidak aman dan berhenti berlangganan.

Demikian pengalaman saya, semoga bermanfaat untuk antisipasi tindak kejahatan

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun