Mohon tunggu...
Rika aprisia
Rika aprisia Mohon Tunggu... Lainnya - Rika Aprisia

Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksistensi E-commerce di Tengah Pandemi

3 September 2020   23:16 Diperbarui: 3 Maret 2021   07:35 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online (Sumber: Pixabay.com)

Pandemi ini pastinya berdampak pada perekonomian Indonesia. Upaya pemerintah untuk mengimbangi dampak ekonomi akibat pandemi adalah salah satunya dengan menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 pada tanggal 31 Maret berupa mempercepat upaya reformasi perpajakan, termasuk pengenaan pajak atas transaksi pada platform e-commerce asing. Pemerintah juga mengantisipasi adanya penurunan pendapatan pajak sebesar 10% tahun ini setelah menyalurkan berbagai bantuan untuk wajib pajak terdampak wabah virus Corona.

"Pendapatan pajak di Indonesia akan bergerak menuju perpajakan digital seiring dengan transaksi online yang terus meningkat signifikan, terutama selama pandemi Covid-19," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers online awal bulan ini.

Berkat e-commerce yang merupakan salah satu faktor pendorong utama mampu mendorong perekonomian Indonesia, negara kita yaitu Indonesia menjadi negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Bahkan e-commerce mampu mencapai $40 Miliar pada tahun 2019 dan diprediksi akan meningkat ditahun-tahun yang akan datang.

Diyakini semakin banyak toko dan konsumen yang mengharuskan mereka beralih ke e-commerce, sangat diharapkan jika pertumbuhanya dapat meningkatkan keuntungan bagi masyarat dan pemerintah lebih jauh lagi.

Jadi, kesimpulan yang bisa diambil yaitu E-commerce sebenarnya mampu menarik konsumen bahkan sebelum merebaknya wabah virus COVID-19 di Indonesia. Namun, setelah diberlakukannya physical dan social distancing oleh pemerintah masyarakat yang berperan sebagai produsen dan konsumen banyak beralih ke alternatif lain yaitu berbelanja secara online.

Hal ini membuat banyak toko retail dan produsen menjual produk mereka melalui platform e-commerce. Salah satu contohnya adalah Shopee, toko aplikasi belanja online ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung platformnya secara signifikan di masa pandemi. Yang mana hal tersebut dapat memberikan dampak positif untuk keberlangsungan usaha produsen karena konsumen akan semakin meningkatkan daya beli dalam berbelanja online. 


Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun