Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untuk Setiap Masa Ada Orangnya

8 Februari 2020   23:43 Diperbarui: 9 Februari 2020   14:46 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah kita tiba-tiba teringat akan teman semasa kecil, semasa masih duduk di bangku sekolah SD, atau SMP, atau SMA, atau bahkan Universitas? Ingatan kita mungkin sudah samar-samar, ingat wajah tapi tidak ingat nama, atau sebaliknya. Yang pasti masih teringat adalah kenangan akan waktu yang dihabiskan dengan mereka, saat-saat menyenangkan dan saat-saat menyedihkan, atau bahkan saat perpisahan.

Pertemanan pada umumnya usai ketika satu tahapan pendidikan usia. Mereka yang masih bisa mempertahankan pertemanan dari masa lampau adalah orang-orang yang beruntung. Tidak banyak orang yang masih mau meluangkan waktu dan tenaga untuk tetap menjalin hubungan ketika mereka tidak lagi berada di dalam komunitas yang sama, tidak menjalani keseharian yang sama, dan tidak rutin bertemu. Perasaan "tidak nyambung lagi" antar teman biasanya muncul begitu jarak dan waktu memisahkan.

Bapak saya pernah bilang, "Untuk setiap masa ada orangnya." Untuk setiap tahap dalam kehidupan kita ada orang-orang yang memang waktunya mengisi kehidupan kita di situ. 

Jadi begitu suatu tahapan berakhir, tidak usah kaget jika orang-orang itu menghilang. Bukan cuma mereka yang meninggalkan saya, saya juga meninggalkan mereka. Bukan cuma kehadiran mereka yang selesai dalam hidup saya, kehadiran saya dalam hidup mereka juga dicukupkan sampai satu titik saja.

Saat ingatan melayang dan kenangan masa lalu kembali menyeruak, ada perasaan pahit-manis merindukan hari-hari yang di indah di masa lalu. Sambil memikirkan akan seorang teman, akan suatu masa yang dilewatkan bersama-sama, akan suka-duka yang ditanggung berdua, di dalam hati kecil muncul harapan akan kesempatan kedua untuk kembali berteman.

Apa daya, waktu terus berputar dan manusia terus bergerak. Orang-orang dari masa lalu banyak yang sudah tidak ketahuan keberadaannya. Dengan bantuan media sosial ada kesempatan untuk menemukan mereka, namun apa kita masih bisa berteman setelah ratusan hari tidak bertegur sapa dan tidak tahu-menahu kabar?

Pertanyaan seperti "sekarang di mana", "apa sudah menikah", "punya anak berapa", dan seterusnya, bisa dianggap mengganggu ketika reuni terencana/tidak terencana terjadi. Walaupun dulu sekali kita berteman akrab, tidak mudah untuk membuka diri kembali kepada orang yang sudah menjadi seperti orang asing bagi kita. Jika tidak ada usaha dari kedua belah pihak untuk mencoba menjalin komunikasi lagi, pertemanan pada kesempatan kedua mustahil akan terwujud.

Di jaman modern ini yang disebut teman bisa jadi hanya satu nama di daftar kontak di telepon genggam, satu nama di antara ratusan daftar teman di Facebook, satu akun yang mengikuti akun Instagram kita dan kadang-kadang memberi tanda "like" dan "comment".

Saat resign dari satu pekerjaan, ada harapan untuk tetap berteman dengan rekan kerja di tempat lama. Namun lama-kelamaan nama mereka hanya mengisi daftar kontak, dan sudah berminggu-minggu lamanya sejak nama mereka muncul di daftar panggil HP kita. 

Roda waktu berjalan, rekan kerja di tempat baru akan mulai mengisi hari-hari kita. Kita tidak bermaksud melupakan, tapi itulah hidup. Hidup terjadi dan meninggalkan setiap orang pada masanya sendiri-sendiri.

Yang saya ingin tambahkan pada kalimat yang diucapkan oleh Bapak saya adalah ini, "Untuk setiap orang ada masanya." Ada orang yang mengambil masa saya selama 3 tahun sebagai teman sebangku di SD, ada orang yang mengambil masa saya sejak 2 tahun lalu sampai sekarang sebagai mamatomo, ada orang yang mengambil dan membuang masa saya dengannya selama 6 tahun karena kepribadian kami sudah berubah, ada orang-orang yang saat ini sedang membagi masa mereka dengan saya di dalam ikatan pernikahan dan keluarga. Di dalam setiap perjumpaan pasti ada perpisahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun