Mohon tunggu...
Riiskina Putri Ramahdani
Riiskina Putri Ramahdani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FEB

Riskina putri ramadani mahasiswa ekonomi pembangunan 19

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Tanaman Bernilai Ekonomi dengan Pendekatan Komunitas

17 Oktober 2021   20:51 Diperbarui: 17 Oktober 2021   20:58 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mengacu pada perlambatan ekonomi secara mikro dan makro maka pemerintah mengambil Langkah dalam kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro dirilis oleh (Hartik, 2021) bahwa setiap RT akan mendapatkan insentif sebesar Rp.500.000,00. Insentif itu diberikan untuk menunjang pelaksanaan PPKM Mikro. 

Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang PPKM Mikro, pengendalian Covid-19 dilakukan hingga tingkat RT. Data dari Satgas Covid-19 Kota Malang, jumlah kasus Covid-19 di Kota Malang hingga 16 Februari 2021 sebanyak 5.927 orang, bertambah 14 orang dari hari sebelumnya. Berdasarkan pada situasi tersebut, maka keberadaan komunitas menjadi pendekatan tersediri sebagai salah satu bentuk integrasi dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19.

Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu proses dalam penguatan swadaya yang dilakukan dalam suatu tanaman bermasyarakat yang diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat guna meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik, dan kultural, serta untuk mensinergikan gerakan untuk kemajuan dan kemakmuran ekonomi dalam kondisi yang dihadapkan pada ketidakpastian.

 Sebagai suatu metode atau pendekatan, pengembangan masyarakat menekankan adanya proses pemberdayaan, partisipasi, emansipasi dalam bermasyarakat dan peranan langsung warga komunitas dalam proses pembangunan di tingkat komunitas dan antar komunitas khususnya pada saat kondisi pandemi Covid-19.

Beranjak dari kondisi tersebut, bentuk penguatan ekonomi masyarakat akan pemanfaatan nilai ekonomi yang disediakan oleh alam secara optimalisasi yang mengarah pada nilai pengambilan, tidak terbatas yang disediakan oleh alam sebagai bentuk kreatifitas dalam ekonomi. 

Salah satunya adalah dengan menitik beratkan pada kegiatan ekonomi atas kebermanfaatan yang tersedia sebagai alat pemuas kebutuhan hidup demi penguatan ekonomi yang mengedepankan pada nilai-nilai komunikasi antar komunitas sebagai andil dalam kegiatan ekonomi di level rumah tangga. Usaha ini perlu dukungan secara nyata dari seluruh lapisan masyarakat dan dari segenap golongan masyarakat termasuk di dalamnya kaum akademisi.


Pengabdian dengan mengambil permasalahan peningkatan ekonomi masyarakat melalui budidaya tanaman nilai ekonomis yaitu bonsai. Seni bonsai di Indonesia sendiri berkembang cukup baik karena didukung kesuburan alam dan kekayaan jenis flora tropis (Dwilestari & Nurmiati, 2018). Model pengabdian yang ditekankan pada pendampingan komunitas bonsai yang diketahui bersama bahwa tanaman bonsai memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 

Aktivitas dilakukan dengan menyusun dan melakukan inisiasi penguatan ekonomi berbasis komunitas dengan integrasi pendekatan sosial kemasyarakatan dengan aktivitas terpadu di level rumah tangga yang berupaya menghidupkan kembali pergerakan ekonomi mikro di sektor mendasar.

Lokasi pengabdian adalah di sekretariatan Komunitas Bonsai Malang (KBM), Jl. Angrek Vanda no.22 Malang. Pemilihan mitra ini dengan pertimbangan bahwa mitra tersebut memiliki potensi yang dapat digali lebih dalam dengan pendekatan jangka pendek yang berdampak jangka menengah dan panjang sebagai pusat edukasi yang strategis dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui pendekatan komunitas atas tanaman nilai ekonomis yang tinggi di era pandemi Covid-19. Peran itu akan dijalankan untuk mengubah prespektif msayarakat dalam daya saing rumah tangga ekonomi.

Merajuk dalam kondisi dan situasi di Era New Normal. Perlu adanya pendampingan pada masyarakat di  Jl. Angrek Vanda no.22 Malang. Berdasarkan dari survey lingkungan masyarakat secara langsung. Jl. Angrek Vanda no.22 Malang mempunyai Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk penunjangan kemajuan tanaman Bonsai di daerah tersebut. Sehingga perlunya edukasi dan pelatihan kepada masyarakat sekitar untuk memanfaatkan kondisi demografi untuk memajukan aktivitas ekonomi yang lebih berkualitas dan bersinergi dengan baik.

Memajukan ekonomi masyarakat dengan pembudidayaan bonsai diera pandemi, serta ikut dalam pengembangan bonsai dengan memperkenalkan sosial media sebagai tempat jual beli utama dan pemberdayaan sumber daya manusia.untuk peningkatan wawasan masyarakat melalui edukasi dan penyuluhan peningkatan ekonomi berbasis tanaman bonsai yang bernilai ekonomis tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun