Mohon tunggu...
Rifqoh Roziah
Rifqoh Roziah Mohon Tunggu... mahasiswa -

masih dalam proses menjadi seseorang yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan Rasulullah dalam Melatih Keberanian Anak

12 Maret 2017   06:18 Diperbarui: 12 Maret 2017   16:00 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Praktek Rasulullah dalam mendidik anak memang tidak dapat diragukan. Salah satu teladan Rasulullah melatih keberanian anak dengan mengadu kecepatan dangan menunggang kuda.

Mengadu kecepatan dengan menunggang kuda merupakan salah satu cara melatih keberanian dan ketangkasan anak. Rasulullah SAW dengan cara praktis menyuruh Abdullah bin Umar dan seorang anak lainnya untuk beradu kecepatan dalam melarikan kuda dari tempat berbeda dengan jarak yang sama. Alhasil Abdullah bin Umar dapat mengendalikan kuda yang ditungganginya sehingga ia selamat dan sampai lebih cepat di tempat yang ditentukan oleh Rasulullah SAW sebagai finish perlombaan.

Menunggangi seekor kuda bukanlah hal mudah, diperlukan pengetahuan, latihan dan teknik dalam menungganginya. Supaya kuda dapat berjalan dengan baik Joki harus pandai mengendalikan kuda. Mungkin kita melihat seseorang yang sedang menunggangi kuda adalah suatu yang mudah, namun ketika kita menungganginya sendiri kita akan tau bahwa mengunggangi seekor kuda bukanlah hal mudah seperti yang kita bayangkan.

Menunggang kuda dapat memupuk dan melatih keberanian serta ketangkasan pada diri anak sehingga mereka memiliki kemampuan mengendalikan perasaan. Dalam lomba memacu kuda diperlukan kemampuan mengendalikan perasaan, sekaligus kecerdasan dalam melarikan kuda supaya kuda tidak berlari diluar kendali atau bahkan tidak mau lari. Joki harus benar-benar cepat tangkap dan pandai memilih cara tertentu agar kudanya mau berlari cepat tanpa membahayakan keselamatan penunggangnya dan orang disekitar.

Berkuda dapat melatih jiwa keberanian dan ketangkasan seorang anak. Anak diharapkan tumbuh menjadi dewasa yang penuh keberanian dan ketangkasan dalam menghadapi masalah yang mungkin akan dihadapinya dimasa yang akan datang.

Sumber : Drs. Muhammad Thalib. Praktek Rasulullah SAW Mendidik Anak. (Irsyad Baitus Salam: 2001)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun