Membentuk Klub Futsal Kelompok Umur 8-14 Tahun

Futsal adalah sebuah olahraga dalam ruang yang dimainkan oleh 5 orang dalam 1 tim. Sejarahnya berawal dari Amerika Latin dan kini semakin populer di kawasan perkotaan dengan jumlah lahan terbatas seperti halnya di kota besar, Jakarta. Perkembangan olahraga futsal sendiri di Indonesia semakin populer dengan kedatangan (mantan) pemain terbaik dunia, Ricardinho yang sudah memasuki tahun kedua bermain di Liga Futsal Indonesia. Kepopuleran futsal dibarengi dengan penyiaran di televisi atau lebih tepatnya saat taipan media Harry Tanoe, menduduki pucuk pimpinan tertinggi Futsal Indonesia, alhasil futsal mendapat tempat untuk disiarkan di media milik grup MNC. 

Kondisi pandemi Covid memunculkan suatu masalah besar dimana banyak aktivitas positif di kalangan anak terhenti, selama kurun tahun 2020 hingga 2022, hampir semua sekolah meniadakan ekstrakurikuler futsal. Celakanya, saat pandemi olahraga elektronik (e-sports) semakin populer dan membuat para anak menjadi malas untuk melakukan aktivitas luar ruang, sekolah-sekolah yang anggaran BOS dipotong juga mengorbankan kegiatan futsal yang sebelumnya sudah barang tentu menjadi salah satu ekstrakurikuler utama di sekolah yang ada di Jakarta. 

Berangkat dari hal tersebut, penulis memutuskan mendirikan sekolah futsal yang diberi nama FDSI Futsal School yang kemudian disingkat FDSI FS. Nama FDSI sendiri penulis adaptasi dari komunitas yang membesarkan penulis yaitu Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI). Sekolah futsal ini berdiri di bulan November 2021 dengan diawali dengan 1 orang pelatih dan 18 anak didik. Dengan terbatasnya tingkat ekonomi para anak didik, penulis juga memutuskan pembayarannya menggunakan sistem per kedatangan yaitu sebesar Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah), artinya jika anak tersebut tidak datang, tidaklah perlu membayar. 

Lambat laut sekolah futsal yang penulis dirikan semakin berkembang, tepatnya pada Juli 2022, FDSI FS mengikuti liga AAFI (Asosiasi Akademi Futsal Indonesia) yang bertempat di Lapangan Internasional Tifosi, Jakarta Timur. Selama 4 bulan FDSI FS mengikuti liga AAFI tentu banyak masalah yang dihadapi, terutama perihal masalah keuangan, kelengkapan seragam klub, dan manajemen waktu. Tentu hasil yang didapat di tahun pertama keikutsertaan kami tidaklah mulus, namun hal tersebut menjadi suatu pelajaran berharga yang akan dievaluasi pada keikutsertaan kami di tahun 2023.

Berjalan 1 tahun FDSI FS, penulis merasa perlu menggunakan sistem keanggotaan yang lebih terukur demi keberlangsungan tim ini kedepannya. Setiap bulannya, masing-masing anggota diwajibkan membayar iuran bulanan yaitu sebesar Rp. 60.000,00 (enam puluh ribu rupiah) per bulan. Dengan disokong 3 (tiga) orang pelatih. Tepat di 1 tahun berjalan, anggota kami sudah mencapai 33 anak. Momen selanjutnya yaitu ketika sekolah tempat penulis bekerja, memutuskan untuk menginstegrasikan (menyatukan) ekstrakurikuler futsal ke dalam sekolah futsal dan menjadikan jumlah anggotanya kini berjumlah 63 anak di awal tahun 2023. 

Rencana penulis kedepannya adalah membagi lagi lapangan latihan dengan perbedaan kelompok umur yaitu lapangan A untuk anak usia 11 hingga 14 tahun dan lapangan B untuk anak usia 8 hingga 10 tahun. Biaya iuran tiap anggotanya juga akan ditingkatkan menjadi Rp. 80.000,00 (delapan puluh ribu rupiah) per bulan, serta penambahan perangkat pelatih dari sebelumnya 3 pelatih menjadi 4 pelatih. 

Ke depannya penulis akan menambahkan dengan berbagai hal yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah sekolah futsal.

SALAM OLAHRAGA !