Mohon tunggu...
Muhammad Rifqi Aufan
Muhammad Rifqi Aufan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Nobody

In the end everything will be okay. If it's not okay, then it's not the end.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Prososial

14 November 2022   20:16 Diperbarui: 14 November 2022   20:28 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, perilaku adalah reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.

Myers (dalam Sarwono, 2002: 328) menyatakan bahwa perilaku prososial atau altruisme adalah hasrat untuk menolong orang lain tanpa memikirkan kepentingan kepentingan sendiri. Prilaku prososial adalah perilaku yang menguntungkan orang lain. Prilaku prososial meliputi tindakan berbagi (sharing), kerjasama (cooperation), kejujuran (honesty), dermawan (generousity), menolong (helping) serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain.

Mussen, dkk (1989: 360) menyatakan bahwa aspek-aspek perilaku prososial meliputi:

  • Berbagi
  • Sedia untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam perasaan suka maupun duka.
  • Kerjasama
  • Bersedia bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
  • Menolong
  • Bersedia menolong orang lain yang sedang berada dalam kesulitan.
  • Bertindak Jujur
  • Kesediaan melakukan segala sesuatu seperti apa adanya, tidak melakukan kecurangan.
  • Berderma
  • Kesediaan memberi sukela sebagian barang miliknya kepada orang lain yang membutuhkan.

Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2015), ada tiga faktor utama yang mempengaruhi perilaku perilaku prososial, yaitu:

  • Selfgain, selfgain adalah harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu, contohnya ingin dipuji, ingin mendapat pengakuan, atau takut dikucilkan.
  • Personal values and norms, nilai-nilai norma sosial yang diinternalisasikan oleh seseorang selama ia mengalami sosialisasi, seperti berkewajiban menegakan kebenaran dan keadilan.
  • Empathy, empathy adalah kemampuan seseorang memahami dan ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain.

Terdapat hal-hal mendasar yang mempengaruhi tindakan prososial seseorang berkaitan dengan hal ini, beberapa diantaranya yaitu:

  • Adanya kesamaan antara penolong dan orang yang ditolong, semakin banyak kesaamaan yang ada pada penolong dan orang yang ditolong maka akan semakin memperpendek jarak sosial antara keduanya. Semakin sedikit jarak sosial antara keduanya maka akan semakin mudah untuk menolong.
  • Kedekatan hubungan, apabila penolong dan yang ditolong memiliki hubungan dekat maka akan lebih cepat atau mudah memberi pertolongan.
  • Daya Tarik korban, jika seseorang yang perlu pertolongan mempunyai daya tarik maka akan lebih memungkinkan untuk mudah ditolong, karena daya tarik tersebutdapat menimbulkan rasa senang. Rasa senang tersebut akan menimbukan motivasi positif untuk menolong orang tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun