Mohon tunggu...
Rifqi Hamdani
Rifqi Hamdani Mohon Tunggu... Mahasiswa

orang yang biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanah Lebih Subur, Sampah Berkurang: Terobosan Biopori Mahasiswa KKN 91 Kebonturi untuk Urban Farming

28 Agustus 2025   12:42 Diperbarui: 28 Agustus 2025   12:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)

 Cirebon -- Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 91 Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon melaksanakan program "Lubang Resapan Biopori (Bapari)" di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, selama dua hari. Kegiatan ini berfokus pada sosialisasi manfaat biopori dan praktik penanaman di enam titik rumah warga, sebagai upaya mendukung urban farming dan pengelolaan sampah organik. 

Sosialisasi Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)
Sosialisasi Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)
Hari pertama diisi dengan sosialisasi di balai warga Dusun 01 dan Dusun 02. Materi yang disampaikan meliputi fungsi biopori untuk meningkatkan daya serap air tanah, mengurangi genangan, serta mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos alami. Salah satu narasumber kegiatan, Ceri Novramdani, menjelaskan bahwa biopori dapat membantu warga dalam pemupukan lahan pekarangan. "Dengan kompos dari biopori, warga tidak perlu bergantung sepenuhnya pada pupuk kimia. Lebih ramah lingkungan dan hemat biaya," ujarnya. 

Penanaman Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)
Penanaman Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan praktik penanaman biopori di enam titik rumah warga, yang terdiri dari dua titik di Dusun 01, tiga titik di Dusun 02, dan satu titik di Dusun 03. Pembuatan lubang dilakukan menggunakan peralatan seperti linggis, cangkul kecil, dan alat gali manual lainnya. Proses penanaman meliputi pembuatan lubang vertikal, pemasangan pipa PVC, dan pengisian dengan sampah organik seperti daun kering dan sisa dapur. Menurut Kemilau Mutiara Harky, anggota tim pelaksana, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga karena memberikan kesempatan langsung mempraktikkan teknik pembuatan biopori.

Raisunnas Shidqul Amien, pemapar program, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh penerapan biopori di tingkat rumah tangga. "Semoga ke depan semakin banyak warga yang mengaplikasikan biopori untuk mendukung pertanian pekarangan dan kelestarian lingkungan," katanya. 

Foto Bersama Pak Agus Salah Satu Warga yang Rumahnya di Tanami Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)
Foto Bersama Pak Agus Salah Satu Warga yang Rumahnya di Tanami Alat Biopori (Sumber : Kelompok KKN 91 Kebonturi)

Bapak Agus, warga Dusun 02 yang rumahnya menjadi salah satu lokasi penanaman, mengapresiasi langkah mahasiswa KKN. "Kalau bisa, biopori ini ada di setiap rumah supaya sampah organik bisa habis diolah jadi pupuk," ujarnya. 

Dengan adanya publikasi kegiatan ini, biopori diharapkan dapat dikenal luas sebagai solusi ramah lingkungan yang mampu memperkuat sistem urban farming, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan menjaga kelestarian alam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun