Mohon tunggu...
Rifqi Abdi Rabbani
Rifqi Abdi Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030032

strong terus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pawai Obor: Tradisi Menyambut dan Melepas Bulan Suci Ramadhan

1 Mei 2022   22:40 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:47 2545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa bulan Ramadhan telah terlewati. Setelah 1 bulan lamanya kita berpuasa, akhirnya telah tiba hari yang ditunggu-tunggu. Yaitu hari raya idul fitri atau sering kita menyebutnya dengan hari lebaran. Tentunya seluruh umat muslim di dunia menyambut hari kemenangan ini dengan penuh kegembiraan meskipun ada kesedihan juga karena telah meninggalkan bulan yang suci, yaitu bulan Ramadhan.

Banyak cara di lakukan oleh masyarakat untuk menyambut datangnya hari raya idul fitri atau 1 Syawal 1443 hijriah. mulai dari hal yang bersifat ibadah seperti khataman  Al-Qur'an, takbiran di masjid dan lain sebagainya. hingga hal-hal lain di luar ibadah yang juga sering dilakukan dalam menyambut hari lebaran. Seperti bermain kembang api atau petasan, belanja baju lebaran dan pawai-pawai menyambut lebaran. Salah satunya yaitu pawai obor.

Pawai obor sendiri merupakan tradisi yang hampir ada di setiap daerah di Indonesia untuk menyambut hari-hari besar islam. Tradisi ini bukanlah merupakan tradisi yang baru. Pawai obor telah ada dari zaman dahulu.

Umumnya pawai obor dilaksanakan dalam menyambut hari-hari besar islam. Seperti menyambut tahun baru islam, hari raya idul adha, atau menyambut bulan suci Ramadhan, selain itu pawai obor juga dilaksanakan saat melepas bulan Ramadhan, atau menyambut hari raya idul fitri.

sumber: dokpri
sumber: dokpri
Dan perlu diketahui, Pawai obor bukanlah hanya sekedar membawa obor sambil berkeliling desa. Namun kegiatan ini memiliki banyak makna didalamnya. Dengan dilakukan berramai-ramai tentunya kegiatan ini akan mempererat hubungan antar warga yang juga saling menebar nilai-nilai positif satu sama lain. Ditambah dengan diringi gema takbir dan tabuhan rebana tentu akan menmbah nilai ibadah didalamnya.

Pawai obor umumnya dilakukan dengan berkeliling desa sambal menyerukan takbir dan diiringi oleh tabuhan rebana. Terkadang juga sambil diiringi dengan atraksi menyemburkan api menggunakan mulut.

Pawai obor ini telah menjadi tradisi yang hampir di seluruh daerah di Indonesia mengadakannya.  Seperti yang dilakukan oleh warga kuningan jawa barat, pada minggu malam (1/5) ratusan warga menyambut hari raya idul fitri dengan menggelar pawai obor sambal berkeliliang desa.

Setelah 2 tahun lamanya pawai obor dilarang karena adanya pandemi covid-19. Akhirnya di tahun ini pawai obor dapat Kembali dilakukan. Tentunya hal ini sangat disambut baik oleh seluruh masyarakat.

Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga orang-orang tuapun tak ingin ketinggalan untuk  mengikuti kegiatan pawai obor di desa susukan kecamatan cipicung kabupaten kuningan jawa barat.  Terlihat para warga sangat berantusias saat mengikuti kegiatan pawai obor dalam rangka menyambut hari raya idul fitri pada minggu malam (1/5).

sumber : dokpri
sumber : dokpri

Seiring perkembangan zaman, terdapat beberapa perbedaan antara pawai obor saat ini dengan kegiatan pawai obor zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun