Mohon tunggu...
Rifky Julio
Rifky Julio Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate (Baca: Penggangguran)

Sekedar menulis apa yang ingin ditulis. Antropologi | Anime | Daily Life | Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bottom-tier Character Tomozaki" Memadukan Gim dengan Kehidupan

28 Maret 2021   21:20 Diperbarui: 30 Maret 2021   16:09 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Tangkapan layar via YouTube, Credit: Funimation)


Penayangan anime musim Winter 2021 sudah mendekati akhir. Dibalik judul-judul beken seperti Attack on Titan, Dr. Stone, Re: Zero, dan Jobless Reincarnation, terdapat beberapa judul underrated yang cukup menarik. Salah satunya adalah Bottom-tier Character Tomozaki.

Hadir dengan tema drama romantis, anime ini mengalami perkembangan cukup baik di sisi karakter tokoh utama dari episode perdana hingga akhir.

Project No. 9 (Ryuuo no Oshigoto) memproduksinya sebanyak 12 episode dibawah arahan sutradara Yanagi Shinsuke (Ro-Kyu-Bu! SS). Naskah ditulis oleh Shimo Fumihiko (Talentless Nana) dan Yano Akane (NetoYome) yang bertugas di desain karakter.

Tokoh utama Fumiya Tomozaki diperankan oleh Satou Gen (Dr. Stone). Aoi Hinami oleh Hisako Kanemoto (Gamers!) dan Fuuka Kikuchi oleh Ai Kayano (AnoHana).

Ceritanya sendiri diadaptasi dari novel ringan berjudul sama karya Yuuki Yaku dan diilustrasikan oleh Fly. Telah diterbitkan sebanyak 9 volume oleh Shogakukan dan juga oleh Yen Press untuk penerbitan di luar Jepang.

Sinopsis


Seorang siswa SMA bernama Fumiya Tomozaki merupakan pemain gim online Attack Families (Tackfam) terbaik di Jepang. Ia selalu berhasil mengalahkan lawan-lawannya dalam gim favoritnya itu.

Sayangnya, keahliannya dalam gim tak selaras dengan kemampuan bersosialisasinya. Alhasil, Tomozaki pun menjadi remaja yang tertutup dan penyendiri di sekolah. Bahkan, Tomozaki memandang dirinya sebagai karakter paling rendah dalam kehidupan yang ia ibaratkan sebagai "gim terburuk" yang pernah ada.

Suatu ketika, rivalnya dalam Tackfam, NO NAME, mengajaknya untuk bertemu. Tak disangka, NO NAME adalah teman sekelasnya yang cantik, populer, dan pintar, bernama Aoi Hinami.

Tidak terima selalu kalah oleh orang yang suram seperti Tomozaki, Hinami pun memutuskan untuk melatihnya menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, Hinami juga ingin membuktikan kepada Tomozaki bahwa kehidupan adalah gim terbaik dan lebih baik dari Attack Families.

Bersama Hinami, Tomozaki berproses meningkatkan diri agar tidak menjadi karakter rendahan dalam gim yang ia sebut sebagai kehidupan.

Proses Membentuk Personal Branding

Aoi Hinami. (Tangkapan layar via YouTube, Credit: Funimation)
Aoi Hinami. (Tangkapan layar via YouTube, Credit: Funimation)

Dari sinopsisnya, mungkin menggambarkan kalau anime ini akan berkutat pada gim dan kehidupan gamer saja. Memang betul, hanya saja gim juga dijadikan sebagai metafora utama dalam perkembangan cerita. Mungkin kedengarannya agak cringe, tapi itulah yang coba ditonjolkan dalam anime ini.

Layaknya gim, Tomozaki diberikan serangkaian misi atau quest oleh Hinami untuk membentuk personal branding-nya. Mulai dari berkenalan dengan siswa lain, melatih komunikasi, hingga merubah penampilan.

Misi atau quest itu dibalut dalam konflik kehidupan remaja yang penuh drama pertemanan, percintaan, dan persaingan. Dari situlah Tomozaki bisa mendapatkan sesuatu yang disebut experience, yang dalam gim bisa meningkatkan level karakternya dan berinteraksi dengan karakter baru.

Proses perkembangan Tomozakilah yang menjadi keunggulan anime ini. Transformasinya dari seorang remaja cupu yang suram menjadi seorang yang lebih berkarakter dan mulai bisa bersosialisasi terasa memuaskan.

Terlalu Fokus Pada Tomozaki

Memang sudah sesuai judulnya sih, tetapi akan lebih baik jika tidak hanya fokus pada tokoh utama. Relasinya dengan tokoh lain juga cukup penting, dan itulah yang menjadi kelemahan di anime ini.

Relasi utama dalam anime ini tentu saja adalah Tomozaki dengan Hinami. Namun, relasi mereka hanya sebatas teman mengobrol dan rival saja. Itu pun berorientasi pada tujuan individual Hinami demi menyempurnakan saingannya itu.

Kemudian relasi dengan Fuuka Kikuchi yang ditargetkan Hinami sebagai pacar Tomozaki. Kikuchi dan Tomozaki memang menjadi dekat, tetapi sayang belum menunjukkan tanda-tanda akan jadian. Relasi yang bagi saya cukup menarik, tapi justru tidak dipoles dengan baik oleh Project No. 9.

I believe in Kikuchi's supremacy. (Tangkapan layar via YouTube, Credit: Funimation)
I believe in Kikuchi's supremacy. (Tangkapan layar via YouTube, Credit: Funimation)

Dan masih ada relasi dengan tokoh lainnya sepanjang cerita. Sayangnya, perkembangan relasi tersebut berjalan cukup lambat dan belum menunjukkan hal yang signifikan hingga akhir. Sehingga hal yang paling terasa sepanjang 12 episode adalah perkembangan Tomozaki seorang diri.

Meski begitu, hal tersebut masih bisa dimaklumi jika musim ini kita anggap berupa story-building dari perjalanan Tomozaki ke depannya. Kelanjutan ceritanya masih berlanjut di novel ringan dan semoga saja bisa dieksplorasi lebih dalam di musim selanjutnya--jika ada.

No Harem, Just Teen's Social Life

Di atas saya sempat sebutkan, anime ini bergenre drama romantis. Sayangnya, aspek romantisme dan cinta remaja belum begitu kuat disini. Kehidupan cinta Tomozaki masih belum tercipta dan tentu saja tidak ada harem disini. Hanya kehidupan remaja dengan Tomozaki di dalamnya sembari menyelesaikan misi dari Hinami.

Secara keseluruhan, anime ini cukup menarik dan menjadi variasi tersendiri di musim Winter 2021. Memiliki plot yang cukup baik dan berpotensi, walau tidak dieksekusi dengan sempurna oleh Project No. 9.

Nikmati selagi ada waktu dan jangan berekspektasi lebih dengan anime ini. Apalagi membandingkannya dengan Oregairu. Mereka serupa tapi tak sama.

Overall rating: 7/10

Review anime lainnya: Wave Listen to Me!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun