Mohon tunggu...
Rifki Yuda
Rifki Yuda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menjalani hari dengan senyuman dan harapan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Story Of Agistco

3 Oktober 2020   13:07 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal pertama masuk Sekolah Menengah Pertama (SMA), rasanya itu senang sekali karena mempunyai teman-teman baru, bertemu dengan guru baru lalu bertemu kakak kelas yang asyik. Pada saat awal masuk rasanya memang masih malu malu untuk berkenalan satu sama lain, tetapi semenjak pertama kali guru masuk ke kelas kita diminta untuk memperkenalkan diri yang membuat kita menjadi kenal satu sama lain.

Berjalannya waktu kita sudah saling mengenal, sampai akhirnya kita mempunyai nama angkatan yaitu Agistco. Agistco itu sendiri kepanjangan dari Agility Solid Teenager Community. Mengapa kita memberikan nama itu? Karena kita semua menjunjung tinggi rasa solidaritas sesama teman. Tetapi dibalik itu semua pasti terdapat rasas senang dan duka, kadang kala perbedaan pendapat juga terjadi baik itu sesama teman sebaya atau bahkan guru. Tetapi kita selalu mencari cara untuk tetap bersatu tanpa harus ada rasa dengki diantara kita.

Tiga tahun bersama, sudah banyak suka duka yang dirasakan. Telah terukir jutaan untaian cerita, dari lekukan senyum bahagia hingga deraian tetes air mata. Kebersamaan dan persahabatan yang terurai manis menjadi bukti indah atas kenangan-kenangan yang telah terjalin selama ini. Tak terhitung rintangan dan cobaan yang harus dihadapi untuk dapat melampaui tahapan ini, tetapi kita tetap teguh menjalaninya. Kita bertemu dengan teman berbagai suku, mengenal segala perbedaan yang ada tetapi tetap menyatu. Kita semua mempunyai keunikan masing-masing, yang belum tentu kita temukan ditempat lain.

Sampai hari itu datang dimana semuanya harus meninggalkan tanpa melupakan kenangan yang telah kita buat bersama. Berat memang rasanya tetapi kita  percaya di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Tetapi, jangan jadikan perpisahan itu menjadi perpisahan yang tak ada ujungnya. Semoga kita tidak akan pernah melepaskan tali silaturahmi hingga kita tua nanti. Kepada guru guru, entah harus berkata apa lagi selain beribu-ribu terima kasih atas segala yang telah diberikan. 

sampai jumpa dan sampai bertemu kembali dengan kesehatan yang menyertai kita semua.

-Agistco

Cerita ini dialami langsung oleh penulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun