Mohon tunggu...
Rifka MarkistilahiS
Rifka MarkistilahiS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Gunadarma

Gunadarma University | Communication Science 2019

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kisah Sukses Alya Sekar, Sang Peraih Mendali Perak PON XX Papua 2021

27 Desember 2021   10:55 Diperbarui: 27 Desember 2021   11:22 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor - Torang Bisa! Begitulah tagline PON XX Papua 2021. Beberapa pekan ke belakang, Indonesia telah melakukan Pekan Olahraga Nasional atau PON  di kota Jayapura, Papua yaitu pada tanggal 02 Oktober 2021 -- 15 Oktober 2021. PON merupakan pekan olahraga nasional Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh semua provinsi di Indonesia.

            PON kali ini diikuti sebanyak 7.039 atlet se-Indonesia, terdapat setidaknya 56 cabang olahraga yang diperlombakan. Seperti cabang olahraga angkat besi, panahan, polo air dan catur.

Berbicara perihal cabang olahraga catur, nampaknya Universitas Gunadarma patut bangga. Pasalnya, Alya Sekar sebagai salah satu mahasiswi yang berkuliah di kampus dengan almamater abu-abu itu mampu menduduki posisi kedua saat PON XX Papua 2021 beberapa pekan silam.

Lantas, bagaimana perjalanan Alya bisa sampai dititik ini?

Mengikuti Jejak Sang Ibu

Kala itu ketika Alya berada di kelas 2 sekolah dasar (SD),  Ibunda mahasiswi asal Jawa Tengah ini menjuarai salah satu pertandingan catur. Saat itu, teknologi belum secanggih saat ini sehingga bonus (hadiah) pertandingan diberikan langsung secara tunai. Sangat manusiawi jika Alya tergiur melihat tumpukan uang yang didapatkan sang Ibu.

"... waktu itu bundaku habis selesai pertandingan, nah kalau zaman dahulu kan turnamen itu hadiahnya bukan kayak sekarang. Kalau sekarang terima bonus lewat transfer gitu, kalau zaman dahulu masih uang tunai. Jadi waktu itu kondisinya kita dikumpulin disatu ruangan penuh tuh atlet-atlet, terus disitu pengurusnya kayak bawa koper uang terus aku shock aja lihat uang banyak banget. Sebenarnya, money oriented banget, sih". Kata Alya saat diwawancarai, Minggu (30/10/2021).

Dalam prosesnya, Alya tentu menempuh perjalanan yang tidak mudah. Ada harga yang perlu dibayar. "Aku udah dari bulan Maret 2021 (persiapan latihan), kalau latihannya itu seminggu 5 hari dari Senin sampai Jumat jamnya itu kurang lebih ya 8-10 jam/hari sih". Tutur Alya ketika dihubungi melalui panggilan WhatsApp.

Karena harus berlatih keras, Alya terkadang merasa hectic dalam membagi waktu antara kuliah dengan latihan. Kendati demikian, mahasiswi asal Jawa Tengah itu menuturkan bahwa memiliki skala prioritasnya tersendiri.

"Sebenarnya kalau untuk bagi waktu, aku masih kepontang-panting sana-sini, masih saling dikorbankan. Cuman kalau ambil simple nya, mana yang lebih dekat aja, sih. Kalau misalkan dalam satu bulan ke depan ada UTS atau UAS, ya aku fokus kesana dulu. Cuman kalau dalam satu bulan ke depan ada tanding ya harus tanding dulu. Melihat skala prioritas aja". Sambungnya ketika ditanya perihal cara membagi waktu antara kuliah dengan latihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun