Mohon tunggu...
rifda hanifa
rifda hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang hobi membaca cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tren Podcast di Indonesia

1 April 2024   20:30 Diperbarui: 1 April 2024   21:15 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mengenal Fenomena Podcast YouTube, Beda dari Podcast Biasa? (graduate.binus)

Perkembangan konten hiburan di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi atau era digitalisasi. Dengan adanya kemajuan perkembangan teknologi ini, muncul berbagai alat-alat yang canggih dengan harga yang bermacam-macam juga. Ada yang mahal tetapi juga banyak alat-alat canggih yang dapat dibeli dengan harga yang terjangkau, oleh karena itu mulai muncul banyak konten kreator pemula akhir-akhir ini.

Kemudian para penikmat konten hiburan juga semakin banyak diberbagai kalangan dan berbagai daerah, karena era digitalisasi ini membuat jaringan semakin cepat dan semakin mudah dijangkau oleh mayarakat luas. Semakin banyaknya konten kreator, juga memicu munculnya berbagai macam tipe konten hiburan, hal ini juga mengharuskan para konten kreator untuk selalu mengikuti tren konten hiburan di berbagai sosial media.

Saat ini di Indonesia yang sedang menjadi tren konten hiburan dan sangat diminati oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini adalah konten podcast, baik podcast audio maupun podcast audiovisual.  Podcast adalah siaran audio dalam web maupun platform-platform lainnya.  Podcast tidak hanya menjadi konten hiburan, namun juga bisa menjadi konsep jurnalisme yang baru karena podcast yang juga berisi dengan berbagai hal yang informatif dan pembelajaran edukasi bagi pendengarnya.

Podcast audio adalah rekaman berbentuk audio yang hanya dapat didengarkan saja, contoh media online yang menampilkan podcast audio yaitu Spotify. Sedangkan podcast audiovisual adalah rekaman berbentuk campuran dari audio dan visual yang dapat didengarkan juga dapat dilihat video saat proses pengambilan audionya, contoh media online yang menampilkan podcast audiovisual ini yaitu Youtube dan Instagram.

Beberapa tahun terakhir semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi pendengar setia podcast, sejak kemunculannya pada tahun 2000-an. Bahkan menurut laporan We Are Social terbaru, pada Januari 2024 Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara yang paling sering mendengarkan podcast setiap minggunya dengan persentase sekitar 38,2%.

Bagi para pendengar podcast sebagai penikmat, mereka dapat menikmati berbagai cerita tentang idola maupun tokoh-tokoh yang disenangi dengan alur suasana pembicaraan yang santai seperti mendengarkan orang bercerita. Para pendengar dapat menikmati cerita dibelakang layar dari idola mereka dan juga dapat melihat sisi lainnya, karena podcast bukan suatu lembaga yang formal sehingga topik obrolan lebih santai dan tidak memiliki batas yang ketat.

Hal tersebut juga yang membuat podcast diminati oleh berbagai kalangan usia. Tidak hanya topik atau tamu podcast yang sesuai dengan minat generasi milenial atau gen Z, tetapi juga yang bisa diminati oleh generasi-generasi sebelumnya.

Selain itu kelebihan dari podcast ini juga terdapat dalam waktu untuk mendengarkannya yang fleksibel sesuai dengan waktu senggang para pendengar. Tidak seperti di TV yang memiliki jadwal tayang.

Dari sisi konten kreator juga mulai banyak yang tertarik menjadi podcaster, karena alat-alat podcast yang semakin banyak terjangkau harganya dan makin banyak peminatnya sehingga menjanjikan. Para influencer maupun artis juga mulai banyak yang membuat konten podcast ini, bahkan di sekolah-sekolah atau universitas pun juga banyak yang memulai konten podcast mereka sendiri. Hal ini disebabkan mereka menyadari bahwa konten podcast ini dapat menghasilkan hasil yang menjanjikan serta bagi sekolah atau universitas mereka juga dapat menyebarkan informasi dengan lebih mudah dan kekinian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun