Mohon tunggu...
Rifda BerlianNurAini
Rifda BerlianNurAini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga Prodi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Menguak Fenomena Chat GPT: Teknologi AI dalam Literasi Era Digital Menggunakan Landasan Epistemologi

2 Juni 2023   22:45 Diperbarui: 2 Juni 2023   23:03 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Landasan epistemologi dalam literasi era digital berkaitan dengan bagaimana pengetahuan, informasi, dan kebenaran dihasilkan, dikomunikasikan, dan dikonsumsi di era digital. Dalam era digital, di mana akses terhadap informasi melalui internet sangat luas, penting untuk memiliki landasan epistemologi yang kuat untuk mengembangkan literasi yang efektif dalam menghadapi berbagai sumber informasi yang tersedia.

Beberapa landasan epistemologi yang relevan dalam konteks literasi era digital pada dasarnya mengacu pada pendekatan konstruktivis yang menganggap bahwa pengetahuan tidak hanya diterima secara pasif, tetapi juga aktif dikonstruksi oleh individu berdasarkan pengalaman dan konteks sosial mereka. Dalam literasi era digital, pendekatan ini menekankan pentingnya pemahaman kritis terhadap informasi yang ditemukan dan kemampuan untuk membangun pengetahuan baru melalui refleksi dan keterlibatan aktif.

Landasan epistemologi kritisisme juga menekankan pentingnya mengajukan pertanyaan kritis terhadap informasi yang diberikan dan mempertanyakan asumsi, bias, atau tujuan di balik sumber informasi tersebut. Dalam literasi era digital, kritisisme membantu individu dalam mengembangkan kemampuan evaluasi yang baik terhadap berbagai sumber informasi yang mereka temui di internet. Selanjutnya pendekatan empiris menekankan penggunaan pengamatan dan pengalaman langsung untuk membangun pengetahuan. 

Dalam literasi era digital, pendekatan ini mendorong individu untuk mencari bukti dan fakta yang dapat diverifikasi dalam menghadapi klaim atau informasi yang ditemukan secara online. Selain itu landasan epistemologi konstruktivisme sosial mengakui bahwa pengetahuan dan pemahaman dipengaruhi oleh interaksi dan dialog dengan orang lain.

Dalam konteks literasi era digital, pendekatan ini menekankan pentingnya kolaborasi, diskusi, dan berbagi ide dengan orang lain untuk memperluas pemahaman dan melihat berbagai perspektif. Yang terakhir pendekatan ini mengakui adanya realitas objektif di luar persepsi individu, tetapi juga mengakui bahwa pengetahuan dan pemahaman dapat dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya. Dalam literasi era digital, pendekatan ini mengajarkan individu untuk memahami konteks di balik informasi yang mereka temui dan pentingnya mengenali bias atau kepentingan tertentu yang mungkin ada di baliknya.

Pada era digital saat ini, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) semakin berkembang pesat dan memiliki peran yang semakin besar dalam kehidupan sehari-hari kita. Salah satu perkembangan terkini dalam bidang AI adalah Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer), sebuah model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI. Chat GPT memungkinkan interaksi manusia dengan komputer melalui percakapan alami, yang menghadirkan potensi baru dalam bidang komunikasi dan layanan pelanggan. Artikel ini akan mengungkap lebih lanjut tentang fenomena Chat GPT, bagaimana teknologi ini bekerja, dan dampaknya pada berbagai bidang.

Afgiansyah (2023) menyatakan bahwa sejak diluncurkan pada bulan November 2022 lalu, chat-GPT ini populer dengan sangat cepat hingga meraih lebih dari satu juta pengguna dalam jangka waktu satu minggu sejak peluncurannya. Para pelajar dan mahasiswa ramai menggunakan aplikasi ini buat menjawab soal-soal yang diajukan guru dan dosen.

Chat GPT adalah sebuah model generatif AI yang didasarkan pada arsitektur Transformer. Model ini dilatih menggunakan teknik deep learning pada sejumlah besar data teks, termasuk buku, artikel berita, dan percakapan online. Hasilnya adalah sistem yang dapat memahami pertanyaan dan perintah dari pengguna dan menghasilkan jawaban yang responsif dan alami.

Chat GPT bekerja dengan memanfaatkan pemodelan bahasa alami (Natural Language Processing atau NLP) dan mempelajari pola dan struktur dalam data teks yang diberikan kepadanya. Ketika pengguna mengajukan pertanyaan atau mengirimkan teks, Chat GPT menganalisis dan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Kemudian, model ini menggunakan pengetahuannya untuk menghasilkan respon yang paling sesuai dengan konteks dan permintaan pengguna.

Chat GPT dapat digunakan dalam platform layanan pelanggan untuk memberikan respon cepat dan efisien terhadap pertanyaan pengguna, menawarkan bantuan, dan memecahkan masalah umum. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi waktu tunggu dalam mendapatkan bantuan.
Chat GPT juga dapat berfungsi sebagai asisten virtual yang membantu pengguna dalam berbagai tugas sehari-hari, seperti mencari informasi, mengatur jadwal, atau memberikan rekomendasi. Dengan kemampuannya yang responsif dan adaptif, Chat GPT dapat menyediakan pengalaman pengguna yang lebih personal dan terarah.

Dalam konteks pendidikan, Chat GPT dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang interaktif. Siswa dapat mengajukan pertanyaan dan meminta penjelasan pada Chat GPT, yang akan memberikan respons yang jelas dan terstruktur. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dan memfasilitasi proses pembelajaran. Chat GPT juga dapat digunakan dalam bidang kreativitas dan hiburan. Misalnya, pengguna dapat mengajukan pertanyaan atau permintaan yang berhubungan dengan karya seni, puisi, atau cerita, dan Chat GPT akan menghasilkan respons yang unik dan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun