Mohon tunggu...
Nur Rifa
Nur Rifa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Jujur Konsep Terindah Perekonomian Islam dari Sang Kreator Alam

23 Oktober 2017   05:02 Diperbarui: 23 Oktober 2017   06:29 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Konsep islam menuntut kita untuk menjalankan kehidupan sesusi dengan ketentuan yang berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadist . gambaran seseorang mencapai kesuksesan adalah orang- orang yang mengarah pada semua tindakan kebaikan , mendorong kepada yang benar dan melarang kepada yang salah . baik saat menjalankan kehidupan sehari-hari ataupun menjalankan bisnis (muamalah).

Dalam era globalisasi dewasa ini, perkembangan ekonomi semakin pesat, seiring dengan berkembang dan meningkatnya kebutuhan manusia akan sandang, pangan, dan teknologi. Permintaan kebutuhan semakin meningkat, persaingan bisnis mengalami peningkatan pula. Hal ini terlihat dari upaya -- upaya pemenuhan kebutuhan yang dilakukan oleh produsen atau pasar dalam rangka memnuhi kebutuhan orang banyak. Tidak sedikit pula kecurangan yang terjadi dalam bisnis. Bisnis sendriri diperbolehkan dalam islam namun menjalankannya harus berlandaskan syari'at islam. Agar usaha yang diajalninya tetap pada koridor yang benar

Etika bisnis islam yang dijiwai ajaran -- ajaran islam dapat diamati mampu berjalan dalam masyarakat yang mayoritas beragama islam. Namun dalam perekonomian yang sudah mengglobal dengan persaingan yang terbuka, bisnis islam sering terpaksa melakukan praktek -- praktek bisnis non islam. Misalnya pengambilan keuntungan yang terlalu besar, aib barang yang tidak diperlihatkan. Ketidak adilan dalam neraca.

Aktivitas bisnis yang diajarkan islam dan diwariskan kepada Rasulullah SAW adalah Salah satunya berprinsip kejujuran, kejujuran merupakan kesuaian antara ucapan lisan dengan kenyataan yang ada. Harus diakui bahwa memang prisip ini masih problematic karena masih banyak pelaku-- pelaku bisnis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya pada tindak tipu menipu atau kecurangan hanya untuk meraup keuntungan besar, entah karena ada faktor eksternal atau karena pribadi pembisnis itu sendiri yang kurang memperhatikan kaidah -- kaidah islam dalam bermuamalah.  Orang yang tidak jujur kalaupun berhasil biasanya hanya bertahan sementara waktu, usaha yang mereka punya akan cepat hancur, jika ingin bisnisnya bertahan, hidup tenang, dipercaya dan disenangi banyak orang maka kita harus berlaku jujur,

Jujur adalah modal dalam berbisnis. Kejujuran dibangun untuk menjaga kepercayaan orang lain. Untuk memperbaiki kinerja bisnis, seseorang ketika menawarkan barang dagangan harus sesuai, tidak ada cacat yang di sembunyikan atau yang lainnya, jika ada kecacatan atau aib pada barang tersebut wajib baginya untuk memberi tahu hal tersebut kepada pembeli dan tidak ada yang ditutupi, dengan begitu tidak ada pihak yang dirugikan. Maka orang lain ( pembeli ) akan memiliki kepercayaan terhadap penjual.

Dalam beberapa ayat Al-Qur'an, Allah SWT telah memerintahkan manusia harus berprilaku jujur, diantaranya firman Allah SWT yang terdapat pada QS At-Taubah (119) yang artinya "Haiorang -- orang yang beriman bertakwalah dan hendaklah kamu bersama orang -- orang yang benar" dalam ayat lainya Allah SWT berfirman " jTetapi iikalau mereka berlaku jujur kepada Allah  SWT, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka" ( QS Muhammad : 21 ),

Dalam hadist dari sahabat Abdullah bin mas'ud ra juga dijelaskan keutamaan bersikap jujur dan bahaya bersikap dusta. Rasulullah SAW bersabda : "Hendaklah kalian berlaku jujur, karena kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan pada surge ika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat disisi Allah sebagai orang yang jujur.

Dalam berbisnis terdapat perintah khusus untuk berlaku jujur bagi pelaku bisnis karena kebiasaan mereka melakukan penipuan dan menempuh segala cara untuk melariskan barang dagangannya, dalam Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah  dijelaskan bahwa "Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai orang -- orang fajir ( jahat ) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah dan berlaku jujur.

Sesungguhnya bisnis yang sehat adalah bisnis yang dilandasi kerjasama yang baik, keterbukaan, dan kejujuran antara kedua belah pihak, tidak ada suatu pihak yang diuntungkan, dan ada pihak lain yang dirugikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kecenderungan pembisnis untuk mengutamakan keuntungan besar dan mengesampingkan etika dalam praktek berbisnis, bila terus dipraktek kan akan terjadi keidak harmonisan dalam perekonomian, pelaku akan menjadi subyek --subyek pelaku bisnis yang saling merugikan dan menghancurkan satu dengan yang lain nya.

Terkhusus  bagi para pembisnis online yang banyak diminati. Namun tak jarang bisnis ini merugikan jika dalam penggunaan nya tidak sesuai aturan., dalam bisnis ini penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung, penjual terkadang hanya memberi tawaran dusta, penjual mengobral gambar dan tulisan yang tak sesuai kenyataan dengan tujuan  untuk menarik pelanggan. Tak jarang pula ketika uang sudah di transfer pembeli ke rekening penjual, namun barang tak kunjung datang ke pembeli. Hal ini tidak dibenarkan dalam agama islam, karena merugikan salah satu pihak. Jika kita memiliki bisnis hendaklah berlaku jujur, sepahit apapun kenyataan namun itu yang akan membawa kita pada keberkahan.

Daftar Pustaka

  • Alma Buchari. 2003. Dasar-dasar Etika Bisnis Islam. Bandung : Alfabeta.
  • Fauzia Yunia dan Ryadi Abdul Kadir. 2015. Prinsip Dasar Ekonomi Islam. Jakarta : Prenadamedia Group.
  • Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Islam. Jakarta : PT.  Gramedia
  • Ali, Hasan. 2009. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta : PT. Pustaka Pelajar
  • Jusmaliani, dkk. 2008. Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta : Bumi Aksara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun