Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ja Limbat

13 Agustus 2019   15:11 Diperbarui: 13 Agustus 2019   15:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

"Ha, jadi bagaimana?" Kembali semangat Ja Sulaiman.

"Tapi, saat malam tiba, aku tafakur. Aku berpikir telah durhaka kepada ayah. Ayah saja belum menikah lagi, eh, malahan aku melangkahi duluan menikah. Itu namanya tak sopan. Biarlah ayah menikah duluan, baru aku menyusul. Itu namanya memiliki tatakrama." Ja Limbat mengeluarkan jurus pamungkasnya.

"Hantulah kau! Pening kepalaku. Aku mau tidur dulu." Kembali Ja Sulaiman kalah dalam pertarungan. Ja Limbat hanya menahan tawa ketika tubuh ayahnya hilang di balik pintu kamar.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun