Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Puisi untuk Ibu

9 Mei 2019   10:14 Diperbarui: 13 Mei 2019   19:43 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

"Tapi, Kak. Puisi ini bukan lagi hadiah dari Airin saja," keluh Airin.

"Nggak apa-apa, deh! Puisi ini memang hasil karya kita berdua. Tapi, ide membuat puisi ini kan kau, Airin!" Kak Ita menepuk pelan pipi adinya itu.

Saat hari Ibu tiba, di meja makan telah terhidang nasi goreng spesial hasil karya Kak Ita. Ibu kebetulan terlambat bangun. Setelah shalat shubuh Ibu tidur lagi karena kurang enak badan. Ibu terkejut melihat ada nasi goreng di meja makan.

Piring dan gelas yang menumpuk di cucian tak ada lagi. Dapur sudah bersih. Tiba-tiba Ibu dikejutkan oleh lagu selamat ulang tahun yang dinyanyikan Airin dan Kak Ita.

"Lho, ulang tahun Ibu kan masih lama! Lagi pula untuk apa dirayain lagi. Ibu sudah tua, nggak jamannya lagi."

Airin memeluk Ibu. "Selamat hari Ibu! Ini hadiah puisi untuk Ibu.  Tapi ibu jangan tertawa, ya. Puisi Airin jelek."

Ibu memeluk kedua anaknya. "Terima kasih atas hadiah dan ucapannya. Cuma..." Ibu terdiam.

"Cuma apa, Bu?" tanya Airin dan Kak Ita berbarengan.

"Alangkah senangnya kalau kalian setiap hari berbuat begini. Ibu tak perlu capek-capek menyuruh, kalian sudah mengerjakan sendiri."

Airin dan Kak Ita  tersenyum. "Kami berjanji akan membuat hari Ibu setiap hari untuk Ibu tersayang. Janji ya, Rin!' kata Kak Ita.

Airin tersenyum malu. Mereka memeluk Ibu lebih erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun