Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lupi dan Kimo

9 Maret 2019   00:22 Diperbarui: 9 Maret 2019   00:29 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lupi adalah seekor semut rangrang yang tinggal di pohon rambutan. Suatu hari dia melihat ulat hijau yang sedang dikerubungi oleh teman-temannya. Mereka  bermaksud memangsa si ulat hijau.

"Hei, tak baik memangsa ulat hijau! Lihatlah, di tempat pembuangan sampah itu, banyak sisa makanan. Seharusnya sesama binatang,  kita saling melindungi," nasehat Lupi kepada teman-temannya.

Meskipun enggan menuruti kemauan Lupi, teman-temannya tetap pergi meninggalkan si ulat hijau. Lupi adalah semut rangrang yang kuat dan disegani. 

"Terima kasih atas bantuanmu, Teman. Perkenalkan, namaku Kimo. Kamu?" Ulat hijau itu mendekati Lupi.

"Namaku Lupi," jawab Lupi sambil tersenyum ramah.

Sejak saat itu mereka selalu bersama-sama. Lupi mempersilahkan Kimo tinggal di pohon rambutan. Semut rangrang lain, sering tertawa lucu melihat persahabat mereka. Masa' seekor semut rangrang berteman dengan ulat hijau! Apakah Lupi tak takut rumahnya akan habis dilahap Kimo? Soalnya makanan Kimo adalah daun-daunan. Dan dia ulat hijau yang rakus. Sedangkan rumah Lupi terbuat dari beberapa helai daun rambutan yang saling ditempelkan..

"Kau tak merasa malu berteman denganku, Lupi? Sebaiknya aku mencari tempat tinggal lain saja," kata Kimo saat mereka sedang berpetualang di tempat pembuangan sampah.

"Kalau kita tak berteman dan selalu bersama, bukan hanya semut rangrang yang akan memangsamu, termasuk burung dan ayam," nasehat Lupi.

"Apakah kau berani melawan ayam yang ingin memangsaku?" Kimo bercanda.

Lupi menunjukkan taringnya. Kimo tertawa. Mereka kembali ke pohon rambutan karena hujan mulai turun rintik-rintik.

Beberapa hari kemudian, Kimo menghilang. Lupi mencari ke mana-mana, tapi tak pernah menemukannnya. Dia curiga kalau teman-temannya telah menangkap Kimo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun