Pada Sabtu, 27 September 2025, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi di MI NU 23 Ngadiwarno, tepatnya di Dusun Kabunan, Desa Ngadiwarno, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Dalam kegiatan tersebut, Rifana Setia Andriyani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNNES, memperkenalkan karya inovatif berupa buku cerita anak berjudul Persahabatan Uli dan Kuki. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Techno Preneurship yang mendorong mahasiswa menghasilkan karya kreatif sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.
Buku cerita anak Persahabatan Uli dan Kuki ditujukan untuk siswa jenjang B2 atau usia 7--9 tahun. Cerita ini mengisahkan persahabatan antara Uli si ulat kecil dan Kuki si kupu-kupu yang sarat akan pesan moral tentang kepercayaan diri, kesabaran, dan arti pentingnya saling mendukung. Dengan bahasa yang sederhana serta ilustrasi yang menarik, buku ini diharapkan mampu menjadi media pembelajaran sekaligus bacaan edukatif yang menyenangkan bagi anak-anak.
Dalam proses pembuatannya, Rifana menempuh beberapa langkah penting. Pertama, menentukan target pembaca yaitu anak usia 7-9 tahun. Kedua, memilih tema persahabatan yang dekat dengan keseharian anak. Ketiga, menentukan tokoh cerita, yakni Uli dan Kuki sebagai simbol perjalanan perubahan diri. Keempat, membuat ilustrasi menggunakan Canva dengan desain penuh warna cerah sesuai selera anak-anak. Kelima, mengatur tata letak halaman agar teks dan gambar tampil harmonis. Terakhir, mencetak buku sehingga dapat digunakan langsung dalam pembelajaran.
Kehadiran buku ini mendapat respons positif dari siswa MI NU 23 Ngadiwarno yang tampak antusias saat Rifana membacakan dan menjelaskan isi cerita. Pihak sekolah juga memberikan apresiasi tinggi atas karya inovatif mahasiswa UNNES karena mampu memperkaya media pembelajaran dan menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa. Melalui kegiatan Bhakti Akademisi ini, Rifana Setia Andriyani membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mampu menciptakan produk nyata yang bermanfaat. Kreativitas dalam bidang Pengembangan KurikulumTechno Preneurship pun dapat diwujudkan dalam karya yang memberi kontribusi langsung bagi dunia pendidikan dasar.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI