Pintu kamar saya diketok. Seorang perempuan manis berdiri di situ ketika pintu saya buka.
"Ada apa, Ma?"
"Ada orang mencari rumah penulis."
"Ya, aku memang penulis."
"Tapi orang itu mencari Rama, sedangkan Papa kan Amar." Istri memunggungi saya.
Deg! Saya terkejut. Saya mulai berpikir, apakah sosok Rama itu adalah saya? Semoga tidak ada yang membaca cerpen ini, agar tidak menimbulkan polemik.
-----
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!