Mohon tunggu...
M ElhamFathurrahman
M ElhamFathurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

خير الناس أنفعهم للناس

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Berkarakter dalam Sudut Pandang Kitab Ta'lim Muta'allim

24 September 2022   17:05 Diperbarui: 24 September 2022   17:05 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuntut ilmu itu hukum nya wajib sebagaimana sabda Rasullulah saw " menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki laki dan muslim perempuan. perlu diketahui oleh kita semua bahwa kewajiban menuntut ilmu ini tidak semua ilmu, tapi terbatas pada ilmu hal ( ilmu hal adalah ilmu yang digunakan untuk menghadapi kejadian seketika itu. seperti orang mau solat maka kewajibannya adalah mempelajari ilmu solat ketika itu. adapun mempelajari ilmu sebelum datang padanya maka hukum nya tidak wajib, seperti orang mempelajari ilmu cara berpuasa ramadhan sedangkan bulan puasa masih lama maka ini namanya hifdhu hal , bukan ilmu hal ) . 

Adanya pengaruh globalisasi dan semakin terbukanya informasi membuat serangan budaya luar mudah masuk kedalam budaya kita.budaya yang masuk tersebut tidak semua baik dan perlu diseleksi. Salah satu karakteristik bangsa dan agama yang mulai hilang pada saat ini adalah adab. Padahal sesungguhnya adab akan menunjukkan kualitas diri seseorang, lebih umumnya sebuah bangsa. Semakin beradabnya  sebuah bangsa akan semakin terpandang posisinya di mata dunia.

Proses pendidikan pun sudah mulai mengesampingkan perkara adab untuk diajarkan. Tetapi, hal itu tidak terjadi pada alur dan kegiatan belajar di Pondok Pesantren. Pengajaran adab kepada para santri menjadi prioritas.Pembelajaran akhlak di sekolah adalah sebuah upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan akhlak peserta didik guna memiliki akhlak yang mulia.

Terlepas dari itu semua ada hal penting yang harus diperhatikan ketika menuntut ilmu yaitu niat. ketika kita menuntut ilmu maka kita wajib berniat. sebab niat itu menjadi pokok dari segala hal, sebagaimana sabda nabi : sesengguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung niatnya ( Hadist Shohih ).

Diwaktu belajar hendaklah berniat mencari ridha allah swt. jangan sampe ketika menuntut ilmu niat kita salah karena pada akhirnya ilmu yang kita peroleh sia sia. ketika belajar hendaklah diniati untuk mensyukuri kenikmatan akal dan badan yang sehat. belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh dihadapan manusia, kenikmatan dunia ataupun kehormatan didepan orang-orang.

Bagi seorang pelajar dalam menuntut ilmu hendaklah memilih mana yang terbagus dan dibutuhkan dalam kehidupannya. hendakalah lebih dahulu mempelajari ilmu tauhid, mengenali allah supaya kita bisa dekat dengannya. hendaknya juga memilih ilmu ilmu kuno, banyak ulama yang berkata " tekunilah ilmu kuno ". 

Dalam memilih guru , hendaklah memilih guru yang pinter ( alim ), wibawa dan lebih tua usianya. sehingga ketika belajar kita memiliki rasa sungkan kagum dan hormat, pada akhirnya pembelajaran yang kita dapatkan mendapatkan keberkahan.

Perlu diketahui , seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau menghormati ilmu itu sendiri dan menghormati gurunya. Dalam sebuah riwayat mengatakan " Orang yang mengajarimu satu huruf ilmu yang kamu perlukan dalam agama mu , ia adalah seorang bapak dalam agamamu ".

Dalam sistem pendidikan modern pada saat ini, kapasitas atau kemampuan guru pun harus kembali ditinjau. Mengapa? Karena tak semua guru berhasil menjadi guru dengan metode yang mereka sajikan. Sebaik apapun tujuan pendidikan, jika tidak didukung oleh metode yang baik dan tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai dengan baik. Sebuah metode akan mempengaruhi para siswa dalam terbentuknya karakter. Bahkan sering disebut cara atau metode kadang lebih penting dari materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga hasil pendidikan dapat memuaskan serta mencapai tujuan secara sistematis dan tepat.

Pendidikan karakter haruslah mendasarkan pada nilai religius, bukan justru anti nilai agama. Pemahaman umum yang tertanam pada kebanyakan pendidik, pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan, perasaan, dan tindakan, dan menepikan nilai agama. pada sejatinya pendidikan karakter yang dilapisi dengan nilai-nilai keagamaan merupakan metode terbaik dan metode yang sangat dibutuhkan untuk pendidikan kita saat ini.

Pada zaman Rasulullah Saw sejak awal beliau sudah mencontohkan dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam menyampaikan ajaran islam. Rasulullah Saw sangat memperhatikan situasi, kondisi dan karakter seseorang, sehingga nilai-nilai islami dapat di transfer dengan baik. Rasulullah Saw juga sangat memahami naluri dan kondisi setiap pribadi orang, sehingga beliau mampu menjadikan mereka suka cita, baik material maupun spiritual, beliau senantiasa mengajak orang untuk mendekati Allah SWT dan syari’atnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun