Mohon tunggu...
iyes krsthmnda
iyes krsthmnda Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FISIP Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Penurunan Standar Kualitas Judul Berita Melalui Clickbait

8 Oktober 2018   21:49 Diperbarui: 8 Oktober 2018   22:32 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(blog.realmatch.com)

Definisi Clickbait 

Clickbait dalam bahasa indonesia memiliki arti sebagai umpan balik. Menurut Urban Dictionary (https://www.urbandictionary.com/define.php?term=clickbait), jebakan klik adalah link yang menarik perhatian mata sehingga seseorang yang melihat judul tersebut merasa tertarik dan ingin membaca secara lebih dalam.  Clickbait adalah sebuah istilah yang dipakai oleh pembuat konten untuk menarik rasa penasaran pembacanya melalui sebuah judul yang dibuat heboh tetapi fakta yang diberikan tidak se-heboh judul yang ada.

Dalam dunia jurnalisme clickbait disebut juga dengan jurnalisme umpan balik. Jurnalisme umpan balik adalah jurnalisme yang lebih mengedepankan judul berita untuk membuat rasa penasaran pembacanya muncul dan meng-klik serta membaca berita tersebut. 

Clickbait lebih sering muncul dalam jurnalisme online. Jurnalisme online adalah proses pengumpulan dan penyebaran berita melalui media online, seperti website atau akun-akun media sosial. Sehingga dapat dikatakan bahwa clickbait sering terdapat di situs web tertentu untuk menarik perhatian pembaca dan menambah viewers dalam konten berita tersebut.

Tujuan Clickbait

Teknologi dan informasi yang terus berkembang menyebabkan persaingan yang ketat dalam membuat sebuah konten untuk menarik minta pembacanya. 

Salah satunya yaitu dengan cara membuat judul berita clickbait. Tujuan utama dari clickbait dapat dilihat dari definisi clickbait itu sendiri yaitu penulis konten membuat judul clickbait  agar menarik minat perhatian sehingga pembaca akan menekan klik pada konten tersebut dan viewers konten berita tersebut akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu.

Karakteristik judul clickbait

Clickbait dalam sebuah judul berita memiliki karakteristik yang bombastis, memiliki ambiguitas, terdapat model kutipan, menggunakan tanda seru, tanda tanya serta tidak sesuai dengan standar penulisan judul jurnalistik. 

Judul berita clickbait terkesan heboh dan menggunakan kata-kata yang melebih-lebihkan. Seringkali judul berita dalam clickbait tersebut tidak sesuai dengan isi berita. Oleh sebab itu maka judul clickbait seringkali menimbulkan perbedaan presepsi pembaca akan sebuah informasi yang beredar dalam sebuah berita.       

Judul berita clickbait juga tidak mengandung unsur nilai-nilai berita seperti significance(penting), timeliness(terkini), magnitude(kebesaran), proximity(kedekatan), prominence(keterkenalan), human interest(kemanusiaan).

Nilai berita dalam suatu pembuatan berita sangat penting untuk diperhatikan, jika suatu berita tidak memenuhi unsur dalam nilai berita maka berita tersebut tidak diperbolehkan untuk disampaikan pada publik. Tidak hanya nilai berita yang diperhatikan dalam membuat sebuah judul berita, tetapi unsur dasra yaitu 5W(What, Who, Why, When, Where) + 1H(How) juga menjadi pedoman penting dalam membuat sebuah judul berita.

Contoh Clickbait di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang luas dan banyak penduduknya, hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja yang digunakan saat bekerja. Salah satunya yaitu jurnalistik. Dalam dunia jurnalistik di Indonesia judul berita clickbait sudah tersebar di berbagai situs website maupun media online lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan contoh judul-judul berita clickbait dalam website yaitu sebagai berikut:

(http://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/08/tak-disangka-lukisan-4-tahun-lalu-ini-jadi-nyata-saat-gempa-dan-tsunami-terjang-palu)

            Dalam contoh tersebut Tribunnews.com menggunakan kata-kata 'Tak disangka !'. Kata-kata tersebut merupakan kata yang melebih-lebihkan dan dalam judul tersebut juga terdapat tanda seru yang semakin menguatkan bahwa judul tersebut adalah judul clickbait..liputan6.com

 Sementara pada judul Liputan6.com terdapat kata 'Ups,'. Kata tersebut tentu tidak sesuai dengan standar penulisan judul jurnalistik karena merupakan kata yang tidak baku (informal).

            Dari contoh kedua judul berita Tribunnews.com dan Liputan6.com tersebut dapat terlihat bahwa website dalam media online digunakan oleh jurnalis untuk menyebarkan berita clickbait untuk menarik minat pembaca. Berikut ini adalah perbandingan judul berita yang seharusnya/normal dan judul berita clickbait:

*Judul berita normal:

- Cara menjaga bentuk badan agar tetap ideal

- Cara cepat meninggikan badan

*Judul berita clickbait:

-Wow!! Inilah 5 fakta cara menjaga badan agar tetap ideal

-Tambah tinggi 10 cm dalam 3 hari!!

Kode Etik Jurnalistik

            Menulis sebuah berita atau konten suatu berita tentu harus sesuai dengan standar sebuah aturan yang berlaku. Begitupun sama halnya jika menulis sebuah judul berita yang baik, harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dalam penulisan tersebut. Ketentuan  yang mengatur penulisan dalam jurnalistik adalah kode etik jurnalistik.

            Kode etik jurnalistik memiliki asal mula nama yaitu etika diambil dari bahasa Yunani "ethos" yang artinya watak atau moral. Sehingga etika dapat diartikan sebagai prinsip yang mengatur tatanan berperilaku di dalam masyarakat. Sementara kode berasal dari bahasa inggris "code" yang memiliki arti dasar yaitu petunjuk yang sistematis. Dari pernyataan tersebut, pengertian dari kedua kata digabungkan menjadi satu, sehingga kode etik memiliki arti yaitu kumpulan etika. Maka kode etik jurnalistik yaitu kumpulan etika yang mengatur di bidang jurnalistik.

            Clickbait dapat melanggar kode etik jurnalistik pasal 1 yang berbunyi wartawan Indonesia bersikap independen, meghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk. Jika judul yang muncul adalah judul clickbait dan hanya untuk kepentingan pembuat konten saja tetapi berita itu tidak akurat maka clickbait tersebut melanggar kode etik jurnalistik.

Kode etik jurnalistik pada pasal 4 berbunyi wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis dan cabul. Dilihat dari pasal tersebut, clickbait kerap kali mengandung unsur hoax atau berita bohong, dengan begitu hal tersebut juga dapat melanggar kode etik jurnalistik. Sehingga jika ingin membuat sebuah judul berita harus sesuai kode etik jurnalistik dan tidak menipu pembaca seperti judul clickbait. Clickbait juga dianggap mejadi jurnalisme yang terbawah karena hanya mengandalkan tipuan judul semata.

            Dampak Clickbait

            Penulisan judul berita clickbait tentu memiliki dampak negatif baik bagi masyarakat (pembaca) maupun bagi pembuat konten clickbait. Dampak negatif  bagi masyarakat (pembaca) yaitu membuang waktu, kesal dan emosi jika tidak sesuai dengan isi yang ingin dibaca, pembaca dapat terjebak dengan judul yang menarik tetapi isi berita tersebut berbeda dengan judul yang disampaikan, presepsi yang didapatkan dari informasi tersebut berbeda dan akan menimbulkan kesalahpahaman.

            Sementara bagi pembuat konten itu sendiri yaitu pembuat konten akan terus menyebarkan berita yang kurang baik jika hal tersebut terus berlangsung, viewer akan menandai hal-hal yang buruk pada tulisan yang dibuat dalam berita tersebut dengan cara unlike dan comment yang negatif juga, melanggar kode etik jurnalistik bagi penulis. Hal-hal tersebut merupakan dampak negatif yang didapatkan dari penulisan judul clickbait.

            Jika dilihat dari definisi, karakteristik dan dampak yang ditimbulkan oleh clickbait maka dapat dikatakan bahwa clickbait menyebabkan penurunan kualitas standar jurnalistik

            Solusi Melawan Clickbait

            Hal-hal negatif yang ditimbulkan melalui clickbait harus memiliki solusi untuk mengurangi penggunaan clickbait yang bersifat negatif  yaitu:

  • Kenali karakteristik judul clickbait
  • Ketahui dampak yang ditimbulkan jika membaca judul clickbait
  • Jangan klik judul yang sudah mengandung unsur clickbait
  • Jangan share konten clickbait yang sudah ada
  • Bersikap bijak

Referensi:

Sukardi, Wina Armada. 2007. Close Up Seperempat Abad Pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik. Jakarta Pusat. Dewan Pers

Haryanto, Ignatius. 2014. Jurnalisme Era Digital (Tantangan Industri Media Abad 21). Jakarta. PT Kompas Media Nusantara

Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada

Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta. PT Media Kompas

https://www.urbandictionary.com/define.php?term=clickbait. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/08/tak-disangka-lukisan-4-tahun-lalu-ini-jadi-nyata-saat-gempa-dan-tsunami-terjang-palu. Diakses pada tangal 8 Oktober 2018

https://www.liputan6.com/tekno/read/3661845/ups-mi-a2-punya-masalah-baterai-dan-sensor-sidik-jari. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun