Mohon tunggu...
Rieska Utami
Rieska Utami Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

penyuka sepi dan penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Keluar dari Pusaran Hedonisme

7 Oktober 2019   23:10 Diperbarui: 8 Oktober 2019   12:43 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: stream.org

Tidak sedikit orang yang menderita akibat perilaku hedonisme. Kaya di awal bulan dan miskin di akhir bulan.

Zaman semakin modern, kita pun dituntut untuk berubah mengikuti perkembangan zaman. Namun, tidak semua perubahan menjadi baik, adapun perubahan yang membuat kita terjerumus dalam lubang kesengsaraan yang salah satu penyebabnya adalah karena terjerumus ke dalam pusaran hedonisme.

Apa itu hedonisme? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia hedonisme artinya pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. 

Sebenarnya, tidak ada masalah terkait dengan hedonisme ini, seperti yang diungkapkan filsuf Yunani, Aristippus, "one should not allow oneself to be possessed by those things which bring pleasure" bahwa hedonis sejati adalah ia yang bisa mengendalikan nafsu. 

Namun, nyatanya perilaku hedonisme ini memengaruhi pelakunya untuk terus memenuhi keinginannya tanpa pernah merasa cukup.

Bagi Anda yang memiliki penghasilan lebih dari cukup, mungkin perilaku hedonisme ini tidak akan berdampak sigifikan terhadap hidup Anda karena Anda masih memiliki cukup biaya/aset-aset yang akan mencukupi kehidupan Anda.

Sebaliknya, bagi sebagian orang yang memiliki gaji cukup tetapi belum memiliki passive income atau bahkan gaji pas-pasan, perilaku hedonisme ini hanya memberikan kesenangan sesaat. Selanjutnya, Anda akan menyesal dengan pengeluaran yang bombastis akibat perilaku hedonisme ini.

Menurut saya, perilaku ini seperti perilaku obsessive compulsive disorder, ketika seseorang memiliki obsesi untuk mendapatkan sesuatu, kemudian ia melakukan aksi untuk mewujudkan obsesi tersebut dengan tujuan untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi orang tersebut.

Jika, perilaku hedonisme ini dilakukan secara terus menerus, apalagi untuk seseorang yang memiliki gaji pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, perilaku hedonisme ini akan berujung pada utang konsumtif yaitu meminjam sejumlah uang untuk keperluan konsumtif, misalnya berutang untuk mencicil handphone ataupun tas. 

Utang konsumtif ini akan terus berlanjut jika Anda tidak menghentikan perilaku hedonisme ini. Anda tidak mau bukan? Ketika Anda sudah mencapai limit maksimal kesenangan Anda, Anda dihadapkan pada situasi dimana penghasilan Anda tidak bertamba.

Namun kebutuhan Anda tidak kunjung usai yang berakibat pada habisnya uang simpanan Anda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga akhirnya Anda pun frustasi karena uang Anda yang semakin menipis. Maka dari itu, beberapa cara dapat Anda lakukan untuk perlahan keluar dari gaya hidup hedonisme ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun