Mohon tunggu...
Ridwan Noorfajri
Ridwan Noorfajri Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Student of Lambung Mangkurat University

Selanjutnya

Tutup

Money

Menurunnya Presentase Kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut

16 Desember 2019   12:47 Diperbarui: 16 Desember 2019   13:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama               : Ridwan Noorfajri

Universitas      : Universitas Lambung Mangkurat

Fakultas           : Ekonomi & Bisnis

Jurusan            : Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan

Menurunnya Presentase Kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut

Tanah Laut adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan dengan Ibukota Kabupaten berada di Kota Pelaihari yang merupakan pusat utama kegiatan kabupaten tanah laut yang berjarak sekitar 60 Km dari Kota Banjarmasin sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis, Kabupaten Tanah Laut berada di bagian selatan di Kalimantan Selatan, dan kota Pelaihari merupakan lintas kota utama penghubung untuk Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Tanah Laut juga memiliki beberapa sektor, yaitu pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan serta juga terkenal dengan sektor pariwisatanya berupa pantai dan perbukitan. Namun dari beberapa sektor pendukung tadi tidak menutup kemungkinan Kabupaten Tanah laut terhindar dari yang namanya "kemiskinan".

Penyebab utama kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut adalah masyarakat yang masih bergantung pada sektor pertanian, pengelolaan SDA  yang tidak efisien, serta rendahnya tingkat dalam pengusaan teknologi. Dalam hal ini kemiskinan memberikan dampak negatif yang serius berupa tindak kriminal, pengangguran, kesehatan yang menurun, dan lain-lain. Penduduk miskin juga identik dengan pendidikan dan keterampilan yang rendah dan hal tersebut pada pemilihan jenis pekerjaan yang terbatas.

Dari data BPS Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2013-2017 masyarakat miskin terus meningkat, yaitu dari 13.700 jiwa pada tahun 2013, 14.000 jiwa pada tahun 2014, 14.800 jiwa pada tahuan 2015, 15.240 jiwa pada tahun 2016 dan 15.310 jiwa pada tahun 2017 (sumber dari BPS Kab. TaLa). Terus meningkatnya jumlah masyarakat miskin ini perlu perhatian yang lenih dari pemerintah, karena hal ini mutlak perlu dilakukan karena kemiskinan merupakan permasalahan negara berkembang untuk menjadi negara maju.

Dengan bertambahnya jumlah masyarakat miskin maka garis kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut juga selalu meningkat, yaitu Rp317.127 pada tahun 2013, Rp335.160 pada tahun 2014, Rp354.481 pada tahun 2015, Rp400.757 pada tahun 2016 dan Rp42.,152 pada tahun 2017 (sumber dari BPS Kab. TaLa). Terus meningkatnya garis kemiskinan di Kabupaten Tanah laut merupakan suatu hal yang wajar karena adanya nilai inflasi dari tahun ke tahun serta diduga adanaya perbaikan kondisi ekonomi masyarakat Kabupaten Tanah Laut.

Dengan Presentasi penduduk miskin pada tahun 2013 sebesar 4,33%, tahun 2014 sebesar 4,38%, tahun 2015 sebesar 4,58%, tahun 2016 sebesar 4,65%, dan tahun 2017 sebesar 4,6% (sumber dari BPS Kab. TaLa). Namun dalam meningkatnya jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan di Kabupaten Tanah laut dibalik itu pemerintah Kabupaten Tanah laut telah berhasil menurunkan presentase penduduk miskin , yaitu pada tahun 2017 sebesar 4,6% turun 0,05% dari tahun 2016. Meski demikian  hal ini masih menjadi pekerjaan rumah untuk Kabupaten Tanah Laut karena dengan presentase menurun, namun jumlah penduduk miskin tetap bertambah.

Dalam hal ini kemiskinan di Kabupaten Tanah Laut adalah penyebab utama perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga berkaitan dengan teori Vicious Circles Of Poverty (Lingkaran Setan Kemiskinan) yang dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi asal Swedia dan penerima hadiah nobel untuk ekonomi, Ragnar Nurkse (1953). Lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty) adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara demekian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana sesuatu Negara akan tetap miskin dan akan tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi (Drs. H. Rusdiansyah M.P.).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun