Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perceraian Kang Jalal, Allah Pecah Belah Rencana Makar Syiah di Indonesia

13 Oktober 2015   01:22 Diperbarui: 8 Juli 2017   14:59 45784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pertemuan Gubernur Jakarta, Ahok, Dengan Ulama Syiah dari Inggris, Tawhidi, 08 Oktober 2015 (Sumber: FB Emilia Renita)"][/caption]Emilia Renita, mantan Istri Jalaludin Rahmat, tokoh Syiah Indonesia dan Anggota DPR-RI dari PDIP,  ternyata penganut Syiah Garis Keras. Hal itu terlihat dari tulisan-tulisannya di media sosial Facebook. Menurut Emilia, perbedaan Marja dan strategi "siasah" Syiah antara Jalaludin Rahmat  dengan dirinya menjadi  penyebab utama pecahnya  biduk rumah tangga mereka. 

Melalui media sosial, Emilia mengkritik  Kang Jalal (sapaan akrab Jalaludin Rahmat) karena menggunakan strategi non-konfrontasi terhadap kalangan Sunni di Indonesia, sedangkan Ia  ingin gunakan cara-cara radikal. Emilia menuduh mantan suaminya itu berlindung dibalik "Taqiah" untuk menyembunyikan syiar Syiah di Indonesia. 

Hal tersebut diungkap Emilia di status Facebook tanggal 11 Oktober 2015 : 

"Rapat Persiapan Ashura/Arbaiin plus Tathbir dengan mengundang Department Agama, MUI dan mengundang khusus Ust Jalal dan Ust Hasan Alaydrus, sekedar agar mereka imun kalau ada Syiah di negeri ini. Syiah yg beneran Syiah, bukan Syiah dengan warna sunni. Diharapkan semua Rafidhiyiin di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi. Mohon doanya yaa.. bismillaaah.."

Emilia juga lebih cenderung kepada Marja Shirazi (semacam tunduk pada salahsatu mazhab di ajaran Syiah), sedangkan Kang Jalal cenderung kepada Marja Khomenei, hal itu terungkap dari status Emilia berikut ini: 

"Belum pernah aku lihat ada orang bercerai yang disyukuri oleh banyak orang kec sekarang ini.. Jadi sebenarnya gimana siih ?? Keduanya merasa lega lepas dari cengkraman masing-masing.. Kalo dulu, pisah karena disesatin jadi syiah dan akhirnya nikah sama orang paling tinggi di syiah; Sekarang pisah karena disesatin lagi, karena jadi SHIRAZIYIIN. Titik.

Ga pake akhirnya.. hahahaaa... anyway, trima kasih supportnya yaa..Ini pilihanku dan aku perempuan MERDEKA yang berhak memilih yang terbaik bagiku. 

So, dont worry, i will be fine.. dan trust me, aku ga bakal balik lagi.. karena masalah MARJA ternyata ga segampang yang kukira.

Marjaku dulu di penjara rumah oleh Marja Ust Jalal HANYA gara-gara kami TIDAK TERIMA WILAYATUL FAQIH PENGUASA IRAN, dan 4 hari yang lalu, anak Marjaku di penjara beneran dan ini sudah terjadi setiap tahun. Kalau Sayid Husein Shirazi di IRAN saja senyum-senyum waktu di penjara sama Syd Khamenei, masa aku harus takut mengambil semua resikonya? Being RAFIDHI dan memilih Sayid Shirazi sebagai marjaku, i believe is THE BEST, karena aku percaya POLITIK dan AGAMA ga pernah bisa jadi satu. Jadi sebagaimana kuhargai mereka yang menjalankannya, kuharap aku juga dihargai karena TIDAK MEMPERCAYAINYA.

Mungkin memang harus jalan masing-masing.. Tugasku sekarang mengenalkan ISLAM HAKIKI dengan menyebarkan kasih dan menegakkan keadilan TANPA TAQIYYA.

GA PAKE takut to anyone or anything. Semua punya hak yang sama and we will FIGHT FOR IT. Terlalu lelah melihat banyaknya airmata yang tumpah sia-sia dan kita masih saja ukhuwah...." Demikian tulis Emilia di Media Sosial Facebook, 10 Oktober 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun