Demo puluhan pengusaha sound horeng di Kantor Walikota Baubau (14 Juli 2025) menunjukkan gejala kemunduran cara berpikir sebagian masyarakat. Aksi yang berujung ricuh ini dilakukan untuk menolak pembatasan acara joget malam yang selama ini kerap mengganggu kenyamanan warga.
Suara dentuman musik yang menggema hingga dini hari bukanlah bentuk hiburan yang beradab, melainkan gangguan nyata bagi mereka yang butuh istirahat. Apakah kepentingan segelintir pengusaha hiburan lebih penting dari hak masyarakat untuk tidur nyenyak?
Seorang warganet dengan tepat menyindir, "Siangnya tidur, malamnya menjajah warga dengan suara menggetarkan rumah. Aturan dibuat demi kemaslahatan bersama." Pernyataan ini mencerminkan keresahan publik yang selama ini terpinggirkan.
Jika demo ini dibenarkan, maka kita sedang melanggengkan egoisme sosial. Hiburan seharusnya membahagiakan, bukan memaksakan. Sudah saatnya Baubau menata ruang hidup yang lebih manusiawi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI