Logo turnamen Inter Island Cup
Grand final Inter Island cup dimenangkan Arema Cronus setelah mempecudangi Juara ISL 2014, Persib dengan skor 2-1. Bagi Arema Cronus kemenangan ini melengkapi koleksi pialanya. Sebelumnya pada kompetisi pra-musim Surya Cipta Media (SCM) mampu mengalahkan tuan rumah Sriwijaya FC di stadion yang sama, Jakabaring dengan skor tipis 1-0. Sementara bagi Persib kekalahan dari Arema adalah yang pertama di ajang resmi.
Ajang final Inter Island Cup yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (1/2/2015) seharusnya berlangsung tahun 2014. Lantaran ada beberapa hal, termasuk masalah keamanan sehingga pihak panitia menunda jadwal final.  Dipilihnya stadion Jakabaring dipandang dari segi keamanan dan biaya lebih memadai dan strategis  daripada stadion-stadion yang lainnya.
Jalannya pertandingan pada babak pertama, Persib memegang penuh kendali serangan. Beberapa kali serangan Persib datang dari Makan Konate, Atep, dan pemain magang Rogerio Maycon membahayakan barisan pertahanan Arema. Sementara Arema Crounus pada babak pertama gagal mengembangkan permainan terbaik. Â I Made Wirawan, kiper Persib santai karena tidak adanya serangan Arema yang mengarah ke gawang.
Cara Chelsea saat mengalahkan Barcelona di Liga Champion 2013 diterapkan oleh Arema. Strategi yang diterapkan Arema cukup berhasil meredam serangan-serangan Persib. Satu-satunya peluang terbaik Persib hadir jelang babak pertama usai. Namun, sepakan Maycon yang berdiri bebas digagalkan aksi penyelamatan bek Arema, Fabiano Beltrame. Babak pertama pun berakhir imbang tanpa gol.
Serangan balik Arema membuahkan hasil pada babak kedua. Â Pada menit ke-49, Tony Sucipto menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak penalti Persib. Wasit pun langsung menghadiahi tendangan pinalti untuk Arema. Eksekusi penalti sukses diambil oleh Fabiano. I Made Wirawan sudah dapat membaca arah tendangan bola ke sudut kanan bawah, akan tetapi karena tendangannya begitu keras. Bola tak dapat dihalau dan goooool, 1-0 buat Arema.
Persib mencoba bangkit. Sang pelatih, Jajang Nurjaman melakukan perjudian dengan memaksukan Firman Utina  menggantikan Koh Traore pada menit ke-69. Traore dianggap seperti kelinci percobaan, karena dia sendiri baru masuk pada babak kedua setelah menggantikan Maycon. Dari hitungan menit Traore hanya bermain 23 menit. Perjudian bola ala Jajang berjalan efektif. Kehadiran  Firman memberikan angin segar untuk Persib. Pada sisa pertandingan kurang dari 23 menit, tepatnya pada menit ke-77, Persib bisa menyamakan kedudukan lewat sundulan Vladimir Vujovic yang memanfaatkan umpan silang Firman. Laga pun berakhir 1-1 selama 90 menit dan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Pada menit kesembilan babak perpanjangan waktu, Hariono harus keluar karena mendapat kartu kuning kedua. Meski bermain dengan 10 pemain, semangat Persib terus heroik melakukan perlawanan. Sesekali gawang Arema mendapat ancaman. Perlawanan Persib baru terhenti setelah Persib bermain dengan 9 pemain, gara-gara  Firman ditarik keluar karena cedera. Disinilah awal bencananya, Persib tidak bisa melakukan pergantian pemain karena sudah memaksimalkan tiga pergantian pemain.
Praktis Persib tidak dapat mengembangkan pemain dengan modal sembilan pemain. Satu-satunya cara yang dilakukan Persib berusaha mempertahankan skor dengan harapan terjadinya adu finalti. Harapan hanya akan jadi angan-angan. Pada menit ke-116, pemain pengganti Arema, Sengbah Kennedy sukses menceploskan bola usai menerima umpan Cristian Gonzales. Arema kembali bermain unggul 2-1 yang bertahan hingga babak perpanjangan waktu berakhir. Arema pun merebut gelar juara Inter Island Cup.
