Mohon tunggu...
Ridic Boy Tambunan
Ridic Boy Tambunan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

manusia biasa yang bercita-cita ke Old Trafford dan ingin menjelajahi keindahan alam dunia.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Semangat muda mengakhiri penantian panjang!

25 September 2013   00:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:26 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." - Ir. Soekarno

Setidaknya itu lah kutipan yang sering disuarakan oleh komentar saat kita sedang menyaksikan perjuangan Garuda Muda yang berjuang demi kejayaan pada kejuaraan AFF Cup U-19.  Akhirnya penantian panjang selama 22 tahun itu usai sudah. Gelar juara yang tak kunjung datang itu, akhirnya terbayarkan dengan kegemilangan skuad muda asuhan Indra Sjafri yang meraih posisi puncak pada kejuaraan AFF Cup U-19 tersebut. SEA Games 1991 Manila adalah saat terakhir tanah air tercinta ini dapat merasakan euforia meraih gelar juara. Dalam beberapa kali kesempatan, sebenarnya kita dapat mengakhiri puasa gelar juara, namun dewi fortuna dan dewa sepakbola seakan belum mengizinkan kita untuk merasakan bagaimana puasnya menuntaskan perjuangan dengan hasil yang paling maksimal, yaitu JUARA. Tentu kita ingat bagaimana pengalaman buruk kita saat AFF Cup 2010 dan SEA Games 2011, kita harus mengakui keunggulan dan tersungkur dari negara tetangga, ironisnya itu didapatkan saat kita berlaga di kandang kita sendiri. Oleh karena itu, kita sempat membayangkan hal yang sama bisa saja terulang kembali saat pasukan Garuda Muda berlaga pada AFF Cup U-19. Tapi kali ini kita tidak lagi jatuh ke lubang yang sama. Kita sudah semestinya menjadikan pengalaman buruk di masa lalu sebagai pembelajaran untuk memacukan kita berjuang lebih maksimal lagi demi mencapai suatu kejayaan. Pada AFF Cup U-19 tersebut, terlihat sosok timnas Indonesia yang berbeda dari yang biasanya. Indonesia seringkali dicap memiliki ketahanan fisik yang sangat buruk, tapi Garuda Muda kita menunjukkan determinasi yang sangat menyakinkan dan kegigihan yang tangguh, terlihat bagaimana mereka dapat tetap fokus walaupun pertandingan harus dilanjutkan ke babak extra time, bahkan sampai harus diselesaikan dengan adu tendangan penalti. Dengan kedalaman skuad yang cukup baik, dukungan suporter yang tiada duanya dan selalu hadir demi mendukung timnas negeri ini segenap jiwa, mental juara yang mulai terlihat, Indonesia akhirnya dapat tersenyum selebar-lebarnya dengan kesuksesan ini. Patutnya kita juga bersyukur dengan absennya Australia pada ajang tersebut, tentu itu sebagai pertanda bahwa memang sekarang adalah waktunya, sudah saatnya negara kita ini mengangkat trofi lagi. Dan lagi, strategi permainan Garuda Muda dari tangan dingin coach Indra Syafri memang terlihat berjalan dengan lancar dan tak terkesan sporadis seperti biasanya. Semuanya memang terlihat sempurna dengan tercapainya meraih gelar juara tersebut. Namun, sekarang yang menjadi persoalan kedepannya, apakah para pemuda ini merupakan prospek jangka panjang yang menjanjikan dan dapat menelurkan kesuksesan yang lainnya bagi bangsa ini di masa yang akan datang nanti? Sudah pasti kita ingin euforia seperti ini dapat terulang kembali pada ajang-ajang kejuaraan yang akan datang. Tentu kita tidak ingin bakat-bakat muda ini hanya sukses pada saat ini saja, tapi untuk masa depan juga. Jangan sampai para pemain muda ini terbuai dengan kesuksesan yang mereka raih sekarang. Itu dapat terlihat dari sosok Irfan Bachdim yang sempat gemilang bermain untuk timnas senior saat AFF Cup 2010, namun kariernya menurun drastis semenjak dirinya terjun ke dunia keartisan. Dia jadi lebih dianggap sebagai selebritis dibanding sebagai pesepakbola lagi. Sosok lainnya lagi, yaitu Okto Maniani. Bakat muda yang berasal dari Papua ini memang salah satu yang digadang-gadang menjadi pemain besar bagi bangsa ini. Ironisnya, dia justru tidak menunjukkan layaknya pemain bintang yang menjanjikan. Okto terlalu sering berpindah-pindah klub sepakbola yang mengakibatkan performanya menjadi naik-turun. Ya memang menurut saya, masih ada yang salah dengan kompetisi sepakbola di negeri ini, begitu pula dengan induk organisasinya yang harus segera diperbaiki sepenuhnya dan sudah selayaknya dipegang oleh orang-orang yang sangat mengerti akan si kulit bundar dan berkomitmen penuh tanpa mementingkan kepentingan sepihak untuk proses meraih kejayaan pada bidang olahraga yang paling populer sedunia ini. Timnas U-19 ini memang diproyeksikan untuk kembali meraih sukses pada ajang kejuaraan lain yang akan diikuti nanti, bahkan dipersiapkan dari sekarang demi hasil yang maksimal di SEA Games 2017. Tentu kita berharap para pemain muda ini dapat terus mengasah kemampuannya lagi dan bermain secara reguler dan konsisten, serta tidak disia-siakan begitu saja pada klub-klub sepakbola yang akan mereka perkuat nantinya. Dengan begitu, mereka tidak akan dianggap one-hit wonders saja, tapi dapat kembali mengharumkan nama bangsa dan negara ini. Harapan saya, yaitu berawal dari kesuksesan para juniornya akan memacu dan semoga dapat berimbas positif pula kepada timnas U-23 yang sedang berjuang di kejuaraan ISG 2013 maupun yang akan berjuang juga pada SEA Games 2013 Myanmar nanti dan timnas senior yang masih memiliki secerca harapan berupa peluang untuk lolos dari kualifikasi Pra Piala Asia 2015. Jayalah terus sepakbola Indonesia! Bravo sepakbola Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun