Religius berasal dari bahasa Belanda Religie yang berarti mengikat kembali, beberapa Filosof Yunani dan Eropa lainnya memaknai kata Religius sebagai istilah untuk sikap ketaatan seseorang terhadap sebuah ajaran agama tertentu yang diyakini orang tersebut. Dalam English disebut dengan Religious.
Ketika bernafas, seseorang sedang "mengikat" oksigen di sekitarnya dan kemudian ia hirup lewat hidung masuk ke dalam tubuhnya. Setelah masuk ke dalam tubuhnya, maka sirkulasi oksigen itu disebut sebagai proses bernafas.Â
Dari sini bisa coba kita cermati dan maknai. Religius berarti proses seseorang dalam memahami segala sesuatu di alam semesta ini, lalu mengikat dan menariknya untuk masuk ke dalam diri, baik itu materi, imajinasi maupun ilmu.
Menurut kamus Webster, Spiritual berasal dari kata Spirit. Spirit berasal dari bahasa latin "Spiritus" yang berarti nafas (breath) dan kata kerja "Spirare" yang berarti bernafas.Â
Melihat dari asal katanya, yaitu bernafas. Makhluk yang bernafas dikatakan hidup, nafas ibarat ruh(nyawa) bagi jasad. Ketika tidak bernafas maka seolah ia tidak bernyawa atau mati.Â
Dari sini bisa kita maknai, bahwa Spiritual adalah menyangkut mengenai hal yang bersirkulasi dalam diri, baik darah, udara maupun hal lainnya yang berperan menghidupkan suatu jasad dari kondisi matinya. Atau sering kita sebut sebagai, Ruh atau Nyawa.
Menariknya, dalam suatu pertemuan dengan seorang Budayawan yang juga Seniman di bilangan Sawangan. Beliau memaparkan penjelasan Spiritual lewat sisi yang lebih humanis. Yaitu bahwa Spiritual berasal dari dua suku kata, spirit yang berarti semangat dan ritual yang berarti sebuah kegiatan yang dilakukan secara rutin.Â
Ia menerangkan bahwa Spiritual adalah sebuah perilaku seorang manusia yang berbentuk ritual dan dilakukan untuk membangkitkan semangat di dalam dirinya.Â
Dimana ritual tersebut adalah ritus kerohanian yang dimaksudkan sebagai jalan mendekatkan diri pada Tuhan dan tujuannya adalah menanamkan Semangat ke dalam Jiwa. Sehingga Spiritualitas bisa berarti sebuah proses pembentukan Jiwa yang dilakukan oleh seorang manusia melalui ritus-ritus kerohanian (keagamaan).
Dari dua pemahaman di atas, mampu kita temukan. Bahwa Spiritual adalah sebuah proses pembentukan Jiwa yang dilakukan oleh seorang manusia melalui ritus-ritus dan dilakukan secara terus-menerus (spirare).Â
Karena pada tahap tertentu, penanaman semangat ke dalam jiwa bisa berupa sebuah tindakan kemanusiaan atau sebuah tindakan yang melahirkan nilai diri dan nilai tersebut menjadi semangat baru bagi pembentukkan jiwa tersebut.