Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Akal dan Prasangka

29 Februari 2020   00:20 Diperbarui: 29 Februari 2020   00:33 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Logika adalah adalah Potensi Manusia untuk memahami Pengetahuan, Akal menangkap gambaran-gambaran alam lalu memahaminya dengan nalar dan memahaminya sebagai sebuah pengetahuan. Menyusunnya menjadi Ilmu. Logika adalah Kendaraan yang memperkenalkan manusia dengan berbagai hal di alam ini. Memahami keberagaman, mengenali perbedaan-perbedaan dan menyusunnya menjadi suatu kehidupan. Kehidupan yang di dalamnya ada keteraturan, keseimbangan, kedamaian dan kesempurnaan.

Ketika Akal menerima Informasi namun Akal dalam keadaan tidak terkendali oleh Kesadaran, maka informasi yang diterima oleh Imajinasi. Imajinasi ini akan melahirkan berbagai gambaran, mulai dari gambaran yang sesuai hingga gambaran negatif. Hal ini disebut juga sebagai prasangka-prasangka. Prasangka ini akan aktif dan memainkan emosional seseorang. Sehingga yang merespon informasi bukanlah Akal, melainkan Imajinasi dan Emosional. 

Lalu apa yang terjadi ?

Tubuh Manusia, bekerja seperti Spons. Semua Indera bekerja menyerap berbagai informasi yang tersaji baik secara sengaja maupun tidak disengaja, suara, bentuk, rupa, aroma dan sentuhan. Proses penerimaan ini adalah watak dasar manusia dan akan memberi efek respon pada diri. Respon ini bergantung pada kesadaran, ketika seseorang dalam keadaan sadar maka ia akan merespon informasi yang ia terima.

Berbeda dengan orang yang sadar, orang dalam ketidak-sadaran sedikitpun tidak akan merespon berbagai jenis informasi. Bahkan informasi dalam bentuk sentuhan. Selain Indera, Kesadaran juga mengendalikan Imajinasi dan Akal Manusia. Ketika kesadaran Optimal, maka Akal mampu memahami serta memperlajari berbagai hal dengan mudah dan cermat. Namun ketika Kesadarannya jatuh (hilang kesadaran), maka apapun bentuk pembelajarannya tidak akan di terima oleh Akal. Ketika Akal gagal menerima informasi, maka apa yang terjadi...??

Prasangka-prasangka akan melahirkan Gejolak Emosional di dalam diri. Lalu menghantarkan manusia kepada kondisi tidak stabil, yaitu adanya guncangan di dalam jiwa. Sehingga melenyapkan Kesadaran.

Inilah kondisi yang disebut sebagai Kegelapan Bathin, yaitu saat Kesadaran Jatuh, Akal tidak berfungsi dan Hati menjadi Gelap. Yang aktif saat kondisi ini terjadi adalah orang akan bertindak sesuatu yang tidak rasio (kebodohan) dan mengedepankan hawa nafsu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun