Ada orangtua Bijak disebuah kota, ia di datangi oleh seseorang untuk berbincang mengenai Ilmu. Orang itu bertanya pada Orangtua Bijak, "Apa yang membedakan Pencapaianmu dan Pencapaianku dalam ilmu..?"
"Aku akan bertanya kepadamu, dan jawabannya akan menjadi jawaban bagi pertanyaanmu."Â kata orangtua bijak. Ia nampak setuju dan menunggu Orangtua Bijak itu bertanya.
"Apa yg kamu lakukan, jika Tuhan tidak memberikan Rizki kepadamu..? Dan apa yg akan kamu lakukan, jika Tuhan memberikan Rizki kepadamu...?"Â tanya Orangtua Bijak dengan sangat tenang.
"Itu pertanyaan yang mudah. Jika Tuhan tidak memberikan Rizki kepadaku, maka aku akan bersabar. Dan jika Tuhan memberi Rizkinya kepadaku, maka aku akan bersyukur."Â kata orang itu menjawab.
Orangtua bijak berdiri dari duduknya dan memanggil Anjingnya yg tengah terduduk di teras depan rumahnya. Dengan cepat anjing itu datang, dan orangtua bijak melemparkan sepotong roti kepada anjingnya itu. Anjing itu memakannya hingga habis, lalu ia berjalan memutar mengelilingi kaki tuannya dengan ekor yang meninggi.
Lalu menggonggong beberapa kali sebelum akhirnya ia pergi keluar kembali duduk di teras rumah. Orangtua bijak itu kembali duduk dengan perlahan dan sangat tenang.
"Apa yg kamu lakukan, tidak lain seperti yg dilakukan oleh Anjingku.."Â kata orangtua bijak lembut bernada. Wajah lelaki yang datang untuk mengukur keilmuan orangtua bijak itu, nampak param dan memerah penuh kekesalan. Ia lantas berkata sambil menahan nafasnya.
"Lalu, apa jawabanmu atas pertanyaanmu itu...?"Â Orangtua Bijak menghela nafas dan mulai bicara dengan sangat tenang.
"Keutamaan kami disisi Tuhan adalah, ketika Tuhan tidak memberikan Rizki kepada kami maka kami akan bersyukur. Dan jika Tuhan memberikan Rizki kepada kami, maka kami akan berbagi."
Puncak dari penghambaan (ibadah) adalah ketika kita mampu berbagi terhadap sesama, merasakan apa yang orang lain rasakan dan memberikan manfaat bagi kehidupan.
 Salaam Kebijaksanaan...
Salaam penuh Hikmah...