Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Iri Gaji ke-13, Siapa Tahu Anda Dapat Bintang Tanda Jasa

11 Agustus 2020   20:57 Diperbarui: 11 Agustus 2020   21:05 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Antara/LuckyR. Republika

Kemarin, di group WA saya, kayak Malam Lebaran. Ramai sekali ngobrol soal Gaji ke-13. Maklumlah, mereka PNS. Jadi wajar mengharap turunnya hujan emas dari langit. Dan bener juga. Hari ini gajinya cair. Kantor Pos ramai sekali antrian bapak-bapak dan emak-emak, yang mau ambil Gaji ke-13. Senang sekali. Jangankan yang menerima. Yang melihat saja ikutan senang.

Di rumah kami, Ayah dan Mamak pegawai negeri. Keduanya berstatus sebagai guru di Sigli Aceh. Tentu saja kami sangat senang. Momen seperti inilah salah satu yang terindah jika jadi PNS, di samping Pensiun nanti.

Harapan Orangtua

"Abang...ini ada beberapa lowongan jadi PNS di Sigli, tidak tertarik ikutan?" Tanya sepupu saya suatu hari tahun lalu. Dengan halus, saya menolaknya meskipun ada peluang emas.

Siapa yang tidak tertarik dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS)? Di Aceh, setiap orangtua mendambakan anak-anaknya jadi PNS. 

Dalam hati saya bertanya, kalau semua orang jadi PNS, ngantornya di mana? Itu yang pertama. Yang kedua, duitnya siapa untuk bayar? Yang ketiga, kerja di bagian apa? Dan yang keempat, terus yang kerja di sektor swasta siapa?

Makanya, ketika Mamak saya menawarkan jadi PNS, saya mikir-mikir, biarlah teman-teman lain yang lebih berhak jadi PNS di Aceh untuk mengambilnya. Sementara saya yang sudah terlanjur keluar daerah, berada di Jawa saat ini, ingin tatangan lain yang lebih besar.

Siapa tahu kelak saya bisa nyabet penghargaan Bintang Mahaputera Nararya karena mengkritik kebijakan Istana terkait PNS dan Gaji ke-13 ini.

Mindset PNS

Dari dulu saya ingin beda. Bukan berarti tidak senang dengan PNS. Hanya saja saya mengerti bahwa hidup itu pilihan. Saya orangnya 'susah diatur'. Saya juga kurang nyaman dengan rutinitas. Nah, untuk jadi PNS itu butuh ketekunan, kerajinan dan rutinitas. Tidak bisa ditawar.

Saya suka bebas. Artinya, mau kerja atau tidak, terserah. Mau libur hari Kamis atau Senin, juga tidak masalah. Makanya, yang saya rintis pada awal karir ini adalah bagaimana ke depan agar saya bisa hidup mandiri, tanpa ketergantungan kepada Pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun