Mohon tunggu...
Rico Ricardo Lumban Gaol
Rico Ricardo Lumban Gaol Mohon Tunggu... Energi terbarukan bukanlah energi alternatif, melainkan jawaban dari kerisauan kedepannya. Kehadiran pemulung adalah lambang ketidakmampuan kita mengelola sampah yang bertanggung jawab.

Community Development Expert bidang Sustainability khususnya Energi Terbarukan, Waste Management, dan Pertanian Berkelanjutan. Dari 2015-2021 masuk keluar wilayah 3T. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mencari Kayu Gaharu dalam Tanah, Papua Ahlinya

4 Oktober 2022   12:10 Diperbarui: 4 Oktober 2022   12:22 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian gaharu yang diambil mulai dari akarnya, hingga ke pucuk daunnya, tergantung tujuan kita. Jika kita ingin membuat daun teh gaharu, berarti daunnya yang kita cari. Namun jika kita ingin mencari resin, maka bagian kayu yang sudah berwarna hitam, tentu saja yang ada kandungan resinnya, yang kita cari.

Ajaibnya, warga Papua justru mencari gaharu di dalam tanah yang berlumpur, rawa. Penasaran? Mari kita simak video dokumentasi kami berikut:


Berapa harga sekilo kayu gaharu?

Harga kayu gaharu sangat beragam tergantung kualitasnya. Jika kualitas nomor 1, akan dihargai 100 juta per ons atau 1 juta per gram. Namun untuk harga yang diambil tengkulak/pengepul mungkin hanya 5-10 juta per onsnya dengan pertimbangan masing-masing tengkulak. Sementara untuk kayu gaharu bekas pengambilan resinnya dihargai sekitar 30 ribu per kilogram nya. 

Potensi pengembangan gaharu masih sangat besar nih pembaca, mengingat tidak semua pohon gaharu mengandung resin gaharu. Apakah kamu mau mencoba membudidayakannya?

Referensi

Video Patriot Energi

Pengalaman Survey di Kalimantan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun