Mohon tunggu...
Cerpen Pilihan

Kesederhanaan Desa Sendang Mulyo yang Menjadi Pemersatu

15 November 2018   14:03 Diperbarui: 15 November 2018   14:04 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiupan angin sepoi-sepoi dan turunnya hujan mengawali langkah kaki para generasi muda bangsa Universitas Atma Jaya untuk memasuki dunia baru yang begitu singkat. Semua bersiap untuk melakukan perjalanan jauh menuju sebuah desa yang terletak di dekat pegunungan Manoreh. Desa yang bagi sebagian orang tidak pernah mendengarnya karena letak yang cukup jauh dari perkotaan yang disebut Desa Sendang Mulyo. 

Dengan keunikan yang luar biasa yang sangat sulit untuk dijumpai bagi beberapa desa yang lain. 4 hari 3 malam tepatnya tanggal 19-22 kehidupan baru tersebut akan muncul. Diharapkan generasi muda semakin mengerti dan paham tentang dunia luar yang jauh dari kehidupan biasanya.

Kegiatan ini sering disebut dengan istilah live in. Kegiatan yang mengajarkan artinya merubah gaya hidup biasanya menjadi serupa dengan kehidupan yang ada di desa. Mahasiswa pun harus mulai belajar mandiri dan sederhana. Ketika sampai di Desa Sendang Mulyo, terlihat masyarakat yang begitu sederhana, antusias, dan ramah. 

Memang desa ini terkenal dengan sikap ramah dan kesederhanaannya. Masyarakatnya pun rata-rata tergolong masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sehari-hari mereka bermatapencaharian sebagai buruh tani karena desa tersebut terkenal sebagai pengekspor beras untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.

Begitu istimewa memang desa yang terletak di dekat pegunungan Manoreh ini, dimana toleransi yang begitu tinggi dari setiap insan masyarakat yang seharusnya patut untuk dicontoh bagi daerah lain.  Kegiatan yang mereka lakukan juga semakin membuat erat tali persaudaraan antar masyarakat di sana seperti karnaval dan pertunjukan wayang. 

Selain itu dapat dilihat juga dari tidak adanya konflik mengenai agama yang sedang marak-maraknya di kota. Semakin istimewanya desa ini ditambah masyarakatnya yang begitu tekun membuat sebuah kerajinan berbahan dasar bambu yang menjadi pendorong ekonomi masyarakat di sana, apalagi pada saat musim kemarau dimana sulit untuk menanam padi.

Tentu tidak kalah penting adalah sikap masyarakat yang selalu bersyukur akan segala sesuatu yang terjadi. Mereka yakin bahwa kesulitan dan kesenangan ada masanya yang berarti tidak selamanya masyarakat akan susah melainkan akan ada waktunya ketika senang. Hal tersebut membuat mahasiswa belajar untuk selalu bersyukur dan terlebih tujuan dari kegiatan live ini mata kuliah pengembangan diri menjadi bermakna. Mahasiswa dituntut untuk semakin berkembang khususnya memiliki jiwa sosial yang tinggi dan peka terhadap keadaan sekitar.

Dari kegiatan live in ini, jelas terlihat bagaimana sikap masyarakat Desa Sendang Mulyo yang terbuka menerima kedatangan mahasiswa untuk belajar banyak hal. Terkadang kita yang di kota selalu tertutup dengan kehadiran orang baru dan terkesan menolak kehadiran mereka, tetapi kita diajarkan bahwa harus menerima kehadiran seseorang dengan sebaik mngkin. 

Setelah kegiatan live in ini selesai, diharapkan setiap mahasiswa mengambil nilai positifnya dan mulai mengubah kebiasaan yang buruk menjadi yang baik dan bisa mencontoh dari beberapa keluarga di desa tersebut. Terakhir semboyan dari salah seorang warga Desa Sendang Mulyo yakni belajar banyak hal dan menekuninya merupakan simbol masyarakat Desa Sendang Mulyo. Dengan belajar maka akan membangun masyarakat dan kehidupan yang lebih berguna kelak.

Richard Ferdinant

Management 2018 BSD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun