Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dear Ramadan, Tahun Ini Aku Akan Lebih Disiplin Beribadah

3 Maret 2025   22:40 Diperbarui: 3 Maret 2025   22:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dear Ramadan, Tahun Ini Akan Lebih Disiplin Beribadah (dok.windhu)

 

Dear ramadan, Alhamdulillah tahun ini aku kembali bisa menjalankan ibadah puasa. Banyak hal terjadi dengan ragam kisah sejak ramadan tahun lalu. Apapun itu, semuanya tetap melengkapiku sebagai insan. Karenanya, ramadan tahun ini aku akan lebih disiplin diri. 

Disiplin? Ya, kata yang sudah biasa didengar tapi mungkin saja pelaksanaannya belum tentu semulus yang diinginkan dan direncanakan. Kesannya sepele karena disiplin sudah diajarkan sejak kecil.

Namun, setiap kali ramadan tiba, aku kembali merasa diingatkan untuk lebih disiplin, baik dalam menjalankan ibadah kepada Allah maupun dalam melakukan aktivitas sehari-hari sebagai manusia.

Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang kubaca, disiplin berati tata tertib, ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan, mengusahakan supaya menaati dan mematuhi tata tertib.  Sehingga, bisa dimaknai sebagai sikap dan perasaan yang taat dan patuh dalam melakukan sesuatu sesuai dengan nilai-nilai dan tanggung jawab.

Lalu apa kaitannya ramadan dengan disiplin diri? Ramadan merupakan bulan suci. Bulan istimewa yang selalu dinanti-nantikan. Banyak sekali pahala yang bisa didapatkan di bulan puasa. Namun, belum tentu semua orang berkesempatan untuk melaksanakan ibadah puasa dengan penuh ketaatan.   

Ramadan dekat sekali dengan kedisiplinan. Semuanya terukur dengan waktu yang tepat. Ibadah puasa, misalnya harus dilaksanakan begitu masuk subuh hingga terbenam matahari. Kalau terlambat bangun tidur, maka tidak akan bisa sahur. Jika makan sahur setelah subuh, maka puasa akan batal karena waktu sudah lewat.

Begitupun waktu berbuka puasa, tidak mungkin berbuka puasa  dengan makan sesuatu atau minum sesuatu, sebelum matahari terbenam. Meski dianjurkan untuk segera berbuka puasa ketika sudah waktunya berbuka, tetap tidak bisa mendahului waktu.

Demikian halnya dengan shalat tarawih, shalat sunah muakaddah yang dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum witir. Tidak ada shalat tarawih pada pagi hari atau siang hari.  Siapapun yang akan melaksanakan shalat tarawih harus pada waktunya. Tidak bisa sesuka hati waktu pengerjaannya.

Inilah latihan kedisiplinan yang nyata di bulan ramadan. Segalanya jelas terukur dengan waktu yang tepat. Selain disiplin, ibadah yang dilakukan selama bulan ramadan juga mendekatkan dengan ketakwaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun