Menurut Salsa Diana Solin, seorang siswa Flight Attendant harus menjalani latihan evakuasi dan keselamatan penerbangan. Wet drill dilakukan dua tahun sekali. Siswa
juga memperoleh basic medis knowledge untuk mengatasi dekompresi yang mungkin terjadi saat pesawat berada pada ketinggian 14 hingga 41 feet.
Perempuan yang biasa dipanggil Caca ini yang sudah empat bulan menjalani training ini mengatakan, latihan sangat penting sebagai persiapan dalam real flight yang harus memenuhi unsur keselamatan dan kenyamanan.
Menjadi  flight attendant/pramugari, juga mempelajari cara melayani penumpang dalam menyajikan makanan dan minuman. Menghangatkan makanan sebelum diberikan kepada penumpang. Menghidangkan makanan klasik hingga modern.
Saat memasuki ruangan latihan, para calon pramugari yang cantik tampak tengah mencicipi sejumlah makanan. Ya, mereka harus tahu rasa makanan yang dihidangkan kepada penumpang nantinya di atas pesawat.
Selamanya Tak Tergantikan Â
Penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman (selamanya) tidak bisa ditawar. Menjadi dambaan bagi setiap penumpang pesawat. Tidak ada ruang untuk berbuat kesalahan saat berada di udara.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Dr. Ir. Agus Santoso, M.Sc, penerbangan harus selalu mengutamakan safety. Tidak ada kata lain. Pilot harus mampu melakukan manuver dalam penerbangan, tapi di sisi lain harus bisa membuat  penumpang merasa senyaman mungkin.
Nah, Garuda Indonesia Training Center (GITC) yang dikunjungi kompasianer, merupakan pusat pelatihan paling lengkap dan tertua di Indonesia. Luasnya mencapai 7 hektar dengan fasilitas yang memenuhi standar teknologi, keselamatan, dan juga kualitas sumber daya kru penerbangan.