Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fintech, Kolaborasi Bank, dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

19 September 2017   18:10 Diperbarui: 19 September 2017   18:14 7142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi digital telah memunculkan banyak start up,salah satunya fintech. Perkembangan ekonomi digital menjadi bahasan dalam forum Kafe BCA VII. (sumber:BCA

Kehadiran teknologi digital  telah mendisrupsi  perusahaan dan industri  konvensional yang telah lama eksis. Di sisi lain, hal ini telah memunculkan banyak start up (perusahaan rintisan) digital yang bergerak di berbagai bidang layanan.

Salah satunya layanan teknologi finansial atau financial technology (fintech). Dengan mayoritas penggeraknya yang merupakan generasi muda milenial, start up digital berpotensi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam buku Digital Vortexyang ditulis oleh pakar IMD, salah satu sekolah bisnis terbaik dunia, disrupsi digital digambarkan mengancam  perusahaan yang tidak siap. Vortex yang diartikan sebagai pusaran bertenaga hebat, akan menyedot perusahaan tak siap dan melumatnya hancur, sehingga terbentuklah suatu model bisnis baru yang berbeda dengan yang awal.

Disrupsi digital menyentuh berbagai industri, termasuk perbankan (sumber:IMD-Cisco)
Disrupsi digital menyentuh berbagai industri, termasuk perbankan (sumber:IMD-Cisco)
Industri yang harus bersiap dari disrupsi digital itu salah satunya adalah layanan keuangan (financial services).  Perbankan sebagai industri yang menyediakan jasa keuangan tentu saja harus bersiap-siap, agar tetap eksis dalam menghadapi semakin bertumbuhannya jasa layanan teknologi keuangan (fintech).

Menyentuh Langsung Konsumen

Disrupsi digital, menjadi pembuka forum Kafe BCA VII, yang disampaikan moderator  Yuswohadi. Talkshow  dengan suasana ala kafe itu, diadakan di Breakout Area, Menara BCA Lantai 22, Jl. MH Thamrin no.1 Jakarta, Rabu 13 September  2017.

Selain menghadirkan  Direktur BCA Henry Koenaifi, Pengamat Ekonomi Faisal Basri, Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean, juga menghadirkan pelaku Start Up Indra Wiralaksmana (Country Head & Director Ninja Xpress), dan Rama Mamuaya (Founder & CEO DailySocial.id).

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, fintech akan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang melambat (dokpri)
Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, fintech akan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang melambat (dokpri)
Perkembangan start-up di Indonesia memang sangat tinggi. Center for Human Genetic Research (CHGR) menyebutkan, Indonesia pada tahun 2016 tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah start-up tertinggi di Asia Tenggara, yakni 2.000-an. Pada 2020, diperkirakan start up bertumbuh mencapai 13.000.

Dari jumlah itu, Bank Indonesia menegaskan,  para pengguna jasa perdagangan daring atau e-commerce telah membelanjakan 5,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp75 triliun selama tahun 2016. Jika dibagi per individu,  pengguna e-commerce  di Indonesia rata-rata membelanjakan uang Rp3 juta per tahun.

Rama Mamuaya (Founder & CEO DailySocial.id) mengatakan, potensi start up memang luar biasa besarnya meski juga luar biasa mematikan di sisi yang sama. Walaupun dalam 3 tahun pertama sebanyak 95 % start up dinyatakan gagal, sektor ini tetap kencang.

Penggeraknya,  kata Rama, bahkan lebih apresiatif untuk membuat yang baru. Revolusi smartphone terkoneksi internet yang saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun