Mohon tunggu...
Rian Fahmi
Rian Fahmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yakin Nih Lolos SNMPTN?

25 Januari 2018   19:15 Diperbarui: 25 Januari 2018   19:24 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: makassar.tribunnews.com

 

Setelah memasuki semester 2 kelas 3 SMA, biasanya siswa-siswa sudah mulai mempersiapkan untuk pendaftaran ke Universitas yang diinginkan. Para siswa sudah mulai menentukan kemana tujuan setelah lulus sejak kelas 2 SMA bahkan mungkin sejak kelas 1.

Lolos jalur SNMPTN sendiri adalah impian para siswa, karena jalur SNMPTN sendiri adalah jalur tanpa tes dan program dari pemerintah. Maka biaya kuliah yang lolos dari SNMPTN tidak terlalu mahal.

Nah, saya akan sedikit berbagi pengalaman dan sedikit bercerita.

Memikirkan kemana pilihan kuliah itu enggak gampang, karena menyangkut tujuan masa depan. Saya konsultasi ke guru-guru, dan juga melihat dari pencapaian nilai raport saya. Dari semua itu saya memutuskan untuk memilih kuliah, di jurusan Teknik Sipil atau Teknik Informatika. Saya menentukan itu di awal masuk kelas 3 SMA.

Setelah itu ya saya belajar untuk persiapan Ujian Nasional. Berharap bisa lolos di jalur SNMPTN. Karena pikir saya enak kalau bisa lolos SNMPTN enggak perlu susah-susah ikut tes mengerjakan soal SBMPTN.

Menjelang pendaftaran SNMPTN, yaitu pada saat Pengisian dan Verifikasi PDSS atau verifikasi nilai dari pihak sekolah. Dari pihak sekolah itu melakukan pengumpulan data, guru-guru meminta siswa untuk menyerahkan fotocopy raport dan pilihan jurusan. Dan juga untuk menyeleksi siswa yang mendapatkan akun untuk bisa login SNMPTN. Di sekolah saya akreditasinya A dan kuota yang mendapatkan akun saat itu 50% siswa terbaik.

Rinciannya yaitu akreditasi sekolah akreditasi A, 50% terbaik di sekolahnya. Kemudian akreditasi B sebesar 30% terbaik di sekolahnya. Sedangkan akreditasi C sebesar 10% terbaik di sekolahnya. Sedangkan untuk sekolah yang belum terakreditasi, 5% terbaik di sekolahnya.

Dan menjelang pendaftaran saya sudah ditanya-tanya oleh keluarga, "nanti mau mendaftar kemana?". Saya jawab Teknik Sipil. Berbagai respon dari mereka keluar, ada yang setuju ada juga yang menyarankan untuk ganti.

Alasan mereka yang bilang ganti itu karena katanya lulusan sipil itu udah 'kebanyakan'. Dijelaskan sama mereka sampai bikin saya tambah ragu. Ditambah lagi saat saya konsultasi ke guru BK untuk menanyakan data siswa saat itu sudah banyak yang mendaftar Teknik Sipil dan di Universitas yang sama dengan yang saya inginkan. Maka makin goyah lah keinginan mendaftar Sipil.

Pada waktu saat pemberian akun dari pihak sekolah, saya masih bingung dengan pilihan jurusan. Akhirnya saya putuskan untuk survei lagi di web SNMPTN jumlah-jumlah pendaftar dari tahun sebelumnya. Dari hasil survei saya memutuskan untuk memilih yang pendaftarnya sedikit. Saya berfikir untuk memilih Geofisika dan Matematika murni, karena peminat di tahun lalu itu tidak terlalu banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun