Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Revolusi Feminisme Dalam Perspektif Muhammadiyyah : Menimbang Peran dan Tantangan di Era Modern

1 April 2023   20:43 Diperbarui: 1 April 2023   20:55 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Muhammadiyyah.com

Feminisme telah menjadi gerakan sosial yang semakin berkembang di seluruh dunia pada beberapa dekade terakhir. Gerakan ini bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan memerangi diskriminasi dan ketidakadilan yang masih terjadi terhadap perempuan. Dalam konteks Indonesia, gerakan feminisme juga semakin berkembang dan menemukan dukungan dari berbagai kelompok, termasuk kelompok agama.

Salah satu kelompok agama yang aktif dalam memperjuangkan kesetaraan gender adalah Muhammadiyyah. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyyah memiliki peran yang penting dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap isu-isu gender. Dalam tulisan ini, saya akan mengeksplorasi pandangan Muhammadiyyah terhadap gerakan feminisme dan menimbang peran dan tantangan dalam memperjuangkan kesetaraan gender di era modern.

Pandangan Muhammadiyyah Terhadap Gerakan Feminisme

Muhammadiyyah memiliki pandangan yang positif terhadap gerakan feminisme dalam beberapa hal. Pertama, Muhammadiyyah memahami bahwa perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Kedua, Muhammadiyyah juga memperjuangkan perlindungan terhadap perempuan dari kekerasan dan pelecehan seksual.

Namun, Muhammadiyyah juga memiliki pandangan kritis terhadap beberapa aspek gerakan feminisme. Salah satu pandangan kritis tersebut adalah terkait dengan dekonstruksi gender yang dilakukan oleh gerakan feminisme. Menurut Muhammadiyyah, dekonstruksi gender yang dilakukan oleh gerakan feminisme tidak sesuai dengan pandangan Islam, yang memandang perbedaan gender sebagai fitrah yang harus dihormati dan dijaga.

Peran Muhammadiyyah Dalam Memperjuangkan Kesetaraan Gender

Sebagai organisasi Islam yang besar, Muhammadiyyah memiliki peran yang penting dalam memperjuangkan kesetaraan gender di Indonesia. Salah satu peran utama Muhammadiyyah adalah dalam memperjuangkan akses pendidikan yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Muhammadiyyah juga memperjuangkan perlindungan terhadap perempuan dari kekerasan dan pelecehan seksual, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu gender.

Namun, perjuangan Muhammadiyyah dalam memperjuangkan kesetaraan gender juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan tersebut adalah resistensi dari sebagian masyarakat yang masih memandang perempuan sebagai makhluk yang inferior dan hanya cocok berada di dalam rumah. Muhammadiyyah juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan pandangan Islam yang menghormati perbedaan gender sambil tetap memperjuangkan kesetaraan gender.

Gerakan feminisme telah menjadi fenomena sosial yang semakin penting di Indonesia, dan Muhammadiyyah telah menjadi salah satu kelompok agama yang aktif dalam memperjuangkan kesetaraan gender dalam konteks Islam. Meskipun Muhammadiyyah memiliki pandangan kritis terhadap beberapa aspek gerakan feminisme, namun organisasi ini tetap memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan terhadap perempuan dari kekerasan dan pelecehan seksual.

Peran Muhammadiyyah dalam memperjuangkan kesetaraan gender sangat penting dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan merata bagi semua. Namun, perjuangan Muhammadiyyah dalam hal ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti resistensi dari masyarakat yang masih memandang perempuan sebagai makhluk yang inferior. Oleh karena itu, perjuangan Muhammadiyyah dalam memperjuangkan kesetaraan gender harus terus dilakukan dan didukung oleh semua pihak untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan merata.

Dalam konteks Islam, Muhammadiyyah memperjuangkan kesetaraan gender dengan mempertahankan pandangan Islam yang menghormati perbedaan gender sambil tetap memperjuangkan kesetaraan gender. Hal ini sangat penting untuk memperkuat pandangan Islam yang inklusif dan memperjuangkan kesetaraan gender, sehingga tidak ada lagi diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun