Mohon tunggu...
Rian Andini
Rian Andini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Emak Blogger

rianandini999.blogspot.com resensiriri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Novel Dry: Ketika Bumi Tak Lagi Punya Air

2 Agustus 2021   11:04 Diperbarui: 2 Agustus 2021   11:22 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku yang baru saya rampungkan ini memang punya cerita yang asyem syekali. Dari awal kita disuguhkan berbagai tragedi kemanusiaan yang membuat diri ini jadi sering menghela napas.

Beware: Membaca novel ini akan membuat anda jadi sering merasa haus.

Kisah Novel Dry
Judul: Dry

Penulis: Neal dan Jarrod Shusterman

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2020

Jumlah halaman: 456

Novel ini menceritakan tentang kondisi dunia ketika air sudah menjadi barang langka. Keluarga Alyssa sebagai salah satu penduduk Amerika, menjadi salah satu bagian masyarakat yang terdampak cukup parah dari peristiwa "keran mati" ini.

Ketika air berhenti mengalir, yang terjadi pertama kali pastinya adalah panic buying kan ya. Alyssa dan keluarganya terlambat untuk memulai membeli air kemasan di minimarket. Akhirnya, Alyssa mendapatkan ide untuk membeli es batu sebanyak-banyaknya agar ketika cair nanti bisa menjadi air.

Cobaan tentu saja tidak akan berhenti di sini. Setelah kejadian "Keran Mati" dunia seakan berubah. Manusia menjadi lebih liar, sadis, dan mengerikan (tentu saja) karena mengikuti insting untuk bertahan hidup di tengah kondisi tanpa air.  

Karena kondisi yang terus memburuk, akhirnya orangtua Alyssa memutuskan untuk menuju pesisir untuk ikut mengambil jatah air hasil mesin desalinasi. Well, nasib keluarga Alyssa tambah buruk sejak orangtua mereka pergi dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun