Mohon tunggu...
rhayhani salsabila
rhayhani salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswi Fakultas Agama Islam program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menjadi mahasiswi dengan prodi PGMI sangat membakar semangat pada dalam diri karena sebagai calon pendidik dalam perwujudan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter islami.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Program Makan Bergizi Gratis sebagai Langkah Awal Kesejahteraan Bangsa

9 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:05 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

OPINI : "PROGRAM MAKAN BERGIZI GRATIS DARI PEMERINTAH DENGAN MENETAPKAN RATA-RATA ANGGARAN RP. 10.000 PER PORSI DITENGAH KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK, AKANKAH BENAR-BENAR BERGIZI?"

Oleh : Rhayhani Brilian Dhila Salsabi

la

Melansir dari berita di BBC NEWS INDONESIA tentang "Program makan bergizi gratis Prabowo -- Rp. 10.000 dapat menu apa di Medan hingga Papua dan bagaimana kandungan gizinya?" yang sudah resmi dimulai pada 6 Desember 2024 kemarin cukup menarik perhatian. 

Tujuan dan sasaran program

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program andalan yang diusung oleh presisden-wakil presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang memiliki tujuan baik yaitu : a) Meningkatkan status gizi. Yakni untuk memperbaiki status gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan yang sering kekurangan gizi. Dan dengan mengadakan "Makan Bergizi Gratis" diharapkan dapat mengurangi angka kejadian stunting, wasting dan underweight pada anak, b) Mencegah stunting. Penyakit gizi yang menimpa pada anak yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dari usia seharusnya. Penyakit ini akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak sehingga akan berdampak pula pada produktivitas di masa depan, c) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Karena pad dasarnya, seorang anak yang memiliki pertumbuhan gizi yang baik tentu akan berpotensi lebih besar dalam tumbuh kembangnya menjadi individu yang lebih sehat, cerdas dan produkt

if. 

Sasaran dalam terlaksananya program ini antara lain ialah : 1) Anak usia dini (BADUTA). Terdiri dari anak-anak usia dibawah 5 tahun yang merupakan kelas paling rentan terhadap kekurangan gizi sehingga diperlukannya asupan nutrisi yang baik melalui program "MBG", 2) Ibu Hamil. Pertumbuhan janin ibu hamil yang sehat terwujud oleh nutrisi yang baik. Dan di MBG menyediakan makanan bergizi dengan kandungan yang diperlukan ibu hamil seperti zat beesi, asam folat dan kalsium untuk mencegah anemia, 3) Ibu Menyusui. Ibu yang menyusui membutuhkan nutrisi yang cukup untuk memproduksi ASI yang berkualitas. Dan dalam program "MBG" menyediakan bergizi dalam pemenuhan nutrisi seorang ibu yang menyusui.

Sebelum program ini bernama Makan Bergizi Gratis, presiden-wakil presiden dengan tegas dan berulang kalii menggaungkannya sebagai "makan siang gratis" ketika masa kampanye Pilpres tahun 2024 lalu. Bapak Prabowo menyebutkan bahwa pihak yang tidak setuju atau cenderung menentang program ini sebagai pihak yang tidak masuk akal. Karena menurutnya, kebutuhan anak-anak Indonesia terutama dalam pemenuhan gizi sangatlah penting untuk diperhatikan.

Perlu diketahui, bahwasanya prevalensi kekerdilan (stunting) di Indonesia berada pada posisi ke-115 dari 151 negara di dunia berdasarkan World Bank tahun 2020. Dan dilansir dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id menyebutkan bahwasanya angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024 lalu. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tantangan dalam pelaksanaan program

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun