Mohon tunggu...
Dunia Wenda
Dunia Wenda Mohon Tunggu... Administrasi - Misteri Adalah Keindahan

Selamat datang di Dunia Wenda. Legakan Dahaga Sejenak Dengan Menikmati Kisah-kisah Misteri dan Inspiratif Dalam Kehidupan Fana Ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir dan Adanya Suatu Eksistensi

15 Maret 2019   11:00 Diperbarui: 18 Maret 2019   08:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemikiran menghasilkan suatu konsep untuk realita yang nantinya cenderung diwujudkan untuk dunia dan kehidupan si pelaku pemikiran tersebut. Hal ini dapat juga mempengaruhi dunia-dunia orang selain si pemikir tadi jika terdapat hasil yang mempengaruhi aspek kehidupan yang lain. 

Saking dahsyatnya banyak contoh fenomena yang terjadi dewasa ini seperti konsep pemikiran alay pada anak generasi muda, lalu paham-paham radikal yang mulai bertebaran di seluruh dunia, kemudian aksi-aksi konyol seperti prank dan challange yang mengakibatkan hasil yang fatal, dan banyak kasus lainnya karena dari sebuah konsep pemikiran yang diamini banyak partisipan. 

Hal diatas tadi hanya sebuah bercak dari contoh kekuatan pikiran yang menjadi hak eksklusif kemewahan manusia yang diberikan oleh Tuhan. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya dapat mempengaruhi seluruh alam semesta dan semesta alam. 

Karena adanya pikiran pula, kita perlu tahu bahwa ada tanggungjawab besar atas kemewahan ini dengan menjaga "kesadaran" dalam menggunakannya. Kesadaran ini dapat diperoleh jika kita dapat melihat entitas diri kita sendiri sedang melakukan kegiatan. Salah satu cara untuk mendapatkan kesadaran ini adalah :

"Dengan berpikir bahwa aku ini ini sedang berpikir untuk memikirkan suatu konsep" 

Petikan diatas ini dapat membantu kita merasa sadar atas apa yang kita pikirkan. Sepertinya agak bertele-tele jika tidak disertai contoh. Misalkan sebagai contoh adalah pengalaman pribadi. 

Saya ini ingin pulang dari kantor dan saya biasa mengendarai kendaraan pribadi. Saya merasa mudah sampai ke rumah tanpa saya perlu mengingat jalan pulang. Hal ini bisa terjadi karena beberapa kali saya pulang kerumah seperti biasa dan tiba-tiba tersadar sudah dekat akan sampai ke rumah. Setelah itu bertanyalah diri pada kalbu, gerangan apa yang terjadi? 

Maka saya asumsikan saya telah mengeset secara tidak sadar sistem "autopilot" untuk menjalankan tubuh saya secara otomatis tanpa disadari melewati jalan untuk menuju rumah, sehingga setelah memperoleh kesadaran kembali sudah dekat rumah posisi saya. Semenjak itu saya selalu melatih diri saya untuk sadar akan adanya sistem "autopilot" itu dan menggunakannya secara sadar.

Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan dengan berpikir kita dapat mengenal eksistensi baru yaitu sistem "autopilot" seperti diatas tadi. Namun diperlukan kesadaran untuk menemukannya. Tanpa hadirnya kesadaran maka kehadiran eksistensi sistem canggih itu tidak dapat diketahui.

Maka dari itu tidak disarankan untuk meremehkan kekuatan dahsyat dari pikiran. Karena pikiran itu juga dapat memunculkan eksistensi seperti contoh konsep pikiran alay diatas dan lain sebagainya, bahkan umpama setengah populasi di bumi ini menganggap anda adalah dewa, maka akan terbentuk suatu eksistensi baru yaitu dewa anda.

"Wahai dewa anda yang agung, sadarlah bahwa anda bukan dewa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun