f. Jean De Gerson (1163-1429)
Pendidik besar ini berasal dari Gerso di Perancis (1377 sampai 1384), dia mempelajari teologi pada Kolegia Navarre bagian dari Universitas di Paris dan dibawah perlindungan Adipati dari Bergundi. Dia diutus oleh universitas Paris ke Roma untuk mengambil bagian dalam perdebatan tentang pengajaran Immakulata Maria atau Maria dikandung tak ternoda. Dia merupakan peserta aktif dalam Konsili Pisa tahun 1409 yang bermaksud mencari jalan untuk memulihkan perpecahan dalam tubuh Kristus berupa dua paus yang bersaingan satu sama lainnya. Sesudah keputusan resmi diambil dan seorang Paus batru dipilih, Gerson dipilih untuk membawakan pidato pengukuhan yang dialamatkan kepada Paus Alexandria V. Tetapi usaha konsili gagal karena kemudian terdapat tiga Paus bukan satu, dalam urusan Konsili yang diselenggarakan di kota  konstanta 1415 Gerson memainkan peranan penting, khususnya perkara Yohanes Hus. Dis jugs mengarang buku untuk mempertahankan diriyaitu on loading children  to cristh. Nampaknya dalam jabatan gembala tergabung jembatan guru, dalam arti Pendidikan Agama Kristen merupakan pengalaman Rohani yang intelektual.
Kesimpulan
Gereja sebagai persekutuan mennghasilkan sejumlah pemikir yang tidak kurang kemampuannya ketimbang taraf kepemimpinan yang dikenal pada abad-abad lainnya. Disamping itu, gereja berusaha menjangkau sebagian keanggotaannya dengan berbagai siasat  mengajar. Dalam prosesnya muncullah beberapa isu pedagogis abadi yang masih tetap perlu  diperhatikan oleh siapa saja yang bermaksud memperlengkapi para warga dari  semua golongan umur dengan sumber-sumber iman  Kristen, agar mampu  hidup menang ditengah-tengah begitu banyak tantangan hidup.
Pada abad pertengahan gereja mengembangkan sejumlah wadah  pedagogis, tempat pelaksanaan pendidikan Agama Kristen:jemaat itu sendiri khususnya melalui kebaktian dan sistem sakramental, sekolah katedral, universitas, kesatriaan, dan  wadah pedagogis yang berlangsung dibawah naungan biara. Karena jaringan perhubungan terbatas ssekali pada zaman itu, wadah-wadah pendidikan Agama Kristen berasal dari berbagai titik geografis, dan  gerejawi dan bukan dalam arti tertentu, misalnya kepausan. Jelas bahwa, mutu pendidikan yang dihasilkan dengan cara yang demikian tidak sama tingginya.
Aberladus mendidik kita tentang kepentingan mengajukan pertanyaan sebagai dasar memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru. Dalam pengalamannya, belum ada jawab mutlak sebaimana nampak perbedaan pendapat diantara bapa-bapa gereja yang termulia. Thomat Acquio ingin menolong para mahasiswa memperoleh jawaban yang tidak berdasarkan pendapat tokoh-tokoh berkuasa melainkan sebagai hasil usaha menjernihkan pikiran. Sementara itu diperlihatkannya metode deduktif yang nampak dalam gaya mengajarnya. Bukan hanya itu saja melainkan dia mengahargai juga pelayanan pernyataan dalam rangka mencari kebenaran teologis.
Saran
Kiranya melalui karya tulis ini dapat menambah wawasan pembaca perihal sejarah-sejarah perkembangan pemikiran pendidikan Agama Kristen  pada abad pertengahan serta penerapannya. Kemudian penulis mengharapkan jika ada kritikan dan saran dari pembaca, dengan penuh kerendahan hati penulis mengaharapkan dan  menerimanya. Sehingga penulis semakin giat dan lebih teliti lagi dalam menulis karya tulis ilmiah.
Daftar Pustaka
http://chyntyablogaddress.blogspot.com/2016/04/pak-abad-ke-6-sampai-ke-14.html. Pkl 15:27
boehlke R. Robert, sejarah perkembangan pikiran  & praktek pendidikan Agama Kristen, (jakarta; bpk Gunung Mulia, 2018)