Mohon tunggu...
REZAWAHYA
REZAWAHYA Mohon Tunggu... PNS -

Penulis dengan multi-interest Ingin berbagi ilmu dan kebahagian kepada orang lain terutama kaum muda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahasiswa Indonesia; Andalah Masa Depan Kami

19 Juni 2016   15:40 Diperbarui: 19 Juni 2016   20:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca artikel mengenai kurang siapnya dunia pendidikan di Indonesia menghadapi globalisasi SDM, rasanya sangatlah mengerikan bagi Mahasiswa pada saat ini. Mereka harus bersaing bukan hanya level local, tapi sudah masuk ke ranah ASEAN bahkan mungkin dunia. Ada beberapa hal yang menurut  penulis harus dikembangkan oleh seorang Mahasiswa, agar mereka tidak hanya menjadi seorang lulusan yang menunggu peluang tapi juga menciptakan peluang itu sendiri.

1.Kemandirian

Seorang yang mandiri bukan berarti harus bekerja sendiri, tapi mandiri yang dimaksudkan adalah seorang yang bisa dengan gagahnya tegak di atas dua kakinya tanpa harus terseok-seok kepada orang tuanya. Masih teringat di dalam artikel lulusan Sarjana Indonesia, Pak Tjip menjelaskan kebanyakan lulusan Universitas di Indonesia masih minta paket uang kuliah plus uang jajannya kepada orang tuanya, bahkan juga fasilitas lainnya pun disiapkan oleh ortunya juga termasuk mobil, gadget, dan rumah.

Ketergantungan ini adalah suatu phenomena umum untuk negeri kita karena budaya masyarakat yang  meng-istilahkan "timang-timang anakku sayang".  Anak akan dimanjakan hingga dia bisa mandiri, sampai kapan? kapan-kapan saja bisa (entah sudah nikah atau bahkan hingga mendapatkan cucu-pun masih bergantung dengan orang tuanya). Tahunlalu pernah suatu proses pengadilan; orang tua yang digugat oleh anaknya atashak suatu tanah, hingga akhirnya pengadilan memenangkan perkara kepada orangtua  tersebut. Phenomena yang banyak terjadi ini menandakan bahwa anak-anak atau utamanya Mahasiswa tidak siap untuk mandiri.

Memang kemandirian tidaklah dibangun selama satu malam, ini adalah proses. Mulai dari belajar mencari jati diri hingga nantinya seorang mahasiwa tersebut akan mandiri. Untuk mendapatkan kemandirian ini akan banyak ditemui onak dan duri, yang artinya penuh dengan berbagai hal yang tidak mengenakkan. Salah satu contohnya adalah menjadi seorang penulis, ini adalah cara yang paling gres untuk seorang mahasiswa bisa mandiri.  Kalau banyak menulis di Kompasiana dan aktif dikomunitas ini, sudah bisa dipastikan ketika lulus seorang mahasiswa akanbergelar sebagai sarjana sekaligus penulis free-lance yang akan menghasilkan uang baik lewat kompasiana maupun lewat iklan-iklan di-blog pribadi mereka. 

Saya pernah ketemu seorang Mahasiswa ITB, di acara motivasi pada salah satu SMA. Beliau untuk mandiri (tidak meminta uang jajan dari orangtuanya) dengan cara berjualan online. Dia kebetulan berasal dari daerah, dan terbiasa menjajakan barang-barang lewat account Facebook-nya. Walaupun tidak banyak uang yang dihasilkan tapi lambat laun  si Mahasiswa ini mulai mengenal medan dagang online. Bisa kita bayangkan bahwa masa depan teman kita ini akan menjadi sarjana teknik sekaligus menjadi pedagang online seperti entrepreneur BukaLapak.com (yang juga lulusan ITB).

2. Curiosity

Rasa yang kedua untuk dikembangkan seorang Mahasiwa adalah keingintahuan terhadap segala sesuatu yang positif. Rasa ini sepertinya sulit ditengah-tengah kehidupan yang serba instant pada saat ini. Kalau ingin berita kriminal tinggal click, maka akan berjuta cerita aneh bin ajaib di laptop kita. Kalau ingin membaca sepakbola tinggal meluncur ke web-page-nya media nasional. Itulah beberapa yang enak, mudah, dan mudah untuk di-digest otak.

Tapi, apakah Mahasiswa kita terpikir, untuk menganalisa segala sesuatu. Sebagai contoh,  ketika Lionel Messi bisa mencetak gol hat-trick selama kurang lebih dua puluh menit menjadi berita hangat di beberapa media, apakah Mahasiswa  mencoba membahas  fenomena apa yang menarik dari Lionel Messi tersebut? Semestinya banyak hal positif yang bisa dianalisa dengan membaca beberapa web-media yang terkait dengan Lionel Messi. Nah rasa keingin-tahuan tersebut tidak pernah ter-eksplorasi dalam diri kita masing-masing.

Banyak keuntungan yang diperoleh ketika kita senang menganalisa segala sesuatu, diantaranya adalah bisa mendapatkan sisi positif dari suatu peristiwa, bisa belajar dari kesalahan yang terjadi, dan juga melatih mental untuk berfikir. Bukankah, kemampuan otak kita adalah perangkat yang supeeer canggih dan ekstra manfaat dibandingkan lainnya. Orang yang  sudah biasa menganalisis, tidak akan pernah serampangan dalam mengambil keputusan.

3.Jujur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun