"REVITALISASI PERKADERAN HMI DALAM MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI 2045"
Pemuda hari ini adalah gambaran masa depan bangsa ini, tanggung jawab bangsa ini berada pada tangan para pemuda, pemuda adalah tulang punggung bangsa, dibawah tangan para pemudalah bangsa ini bergantung untuk menciptakan masa depan emas atau bonus demografi, yang menurut data BPS puncaknya pada tahun 2045, apakah kita siap sampai kesana? Apakah pemuda bangsa ini siap untuk kesana? Â
Dalam  menghadapi perubahan zaman sudah pasti butuh persiapan panjang yang harus dilakukan, mulai dari sektor pendidikan khusunya. Pendidikan yang ada pada bangsa ini masih punya banyak PR? Pendidikan di bangsa ini masih belum merata, inilah yang membuat pesisimisme di kalangan para pemuda untuk menghadapi masa emas atau bonus demografi.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  yang lahir pada 5 Februari 1947 dahulunnya lahir untuk mempertahankan NKRI saat itu, lambat laun tujuannya berubah sesuai dengan perkembangan dan situasi zaman. HMI merupakan organisasi yang sampai saat ini masih memiliki eksistensi di kalangan mahasiswa, kontribusi yang diberikan HMI dari zaman  penjajahan sampai saat ini sangatlah penting. Diharapkan kader HMI dapat membawa arah bangsa ini dalam mencapai masa emas atau bonus demografi. Termaktub dalam tujuan HMI pasal 4 AD "Terbinanya Insan Akademis Pencipta Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Di Ridhai Allah SWT" ini merupakan tujuan yang sangat penting dan merupakan tanggung jawab bagi setiap kader HMI.
Dalam mempersiapkan masa depan emas atau bonus demografi banyak hal yang sekiranya harus dilakukan mulai dari meningkatkanya semangat pendidikan di bangsa ini, dengan ditingkatknya pendidikan di Indonesia diharpakan mampu menopang jiwa semangat dan jiwa juang para pemuda untuk  menjemput masa depan emas.
Peran penting juga di pegang oleh organisasi-organisasi mahasiswa yang dimana harus bisa mewadahi semangat juang yang dimiliki anak muda saat ini, dan harus bisa memantik jiwa perjuangan pada anak muda.
Sama halnya dengan organisasi lain HMI juga disini memiiki peran penting untuk mencapai hal itu, bagaimana caranya agar kader HMI memiliki kontribusi yang besar dalam menjemput masa depan emas atau bonus demografi ini. Mulai dari ditingkatkannya pola perkaderan yang ada di HMI, pola perkaderan yang dipakai di HMI saat ini sudah tidak relevan jika diliat dari sudut pandang zaman. Membutuhkan pola perkaderan yang sesuai dengan kebutuhan dan tarikanya untuk masa depan nanti.
Diharapkan dengan mengubah pola perkaderan dapat membantu menjemput masa depan emas atau bonus demografi. Jika kita tarik dari sisi sejarah yang dimiliki HMI, dahulunya HMI berfokus untuk mempertahankan NKRI yang dimana berjuang bagaimana caranya untuk meningkatkan derajat bangsa Indonesia pada saat itu. Hal seperti ini lagi yang kita perlukan saat ini, bagaimana kita sama-sama meningkatkan semangat juang sesama kader untuk mengembangkan pendidikan dan ilmu pengetahuan agar tidak terkikis zaman dan dapat mencapai masa depan emas yaitu bonus demografi.
Dalam hal ini pengurus besar (PB) HMI memiliki peran penting untuk dapat menciptakan hal itu, kita membutuhkan sosok pemimpin yang bisa mengakomodir untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini HMI banyak mengalami kemunduran dikarenakan salah memilih pemimpin, bahkan pemimpin saat ini pun tidak ada kontribusinya sama sekali.
Fokus HMI saat ini hanya tentang politik saja bukanya memajukan bangsa ini malah berkontribusi untuk memundurkan dan ikut dalam membantu para elit politik. Â kontribusi untuk memajukan bangsa ini sudah tidak terlihat hilalnya sama sekali. Ini dikarenakan pemimpin yang salah. Diharpakan seorang pemimpin dapat memimpin dengan baik untuk mengawal kemajuan bangsa ini. Hilangnya hal ini dari kepala HMI mengakibatkan badanya bergerak tidak sesuai dengan mestinya.
Sudah semestinya pada kongres selanjutnya mari kita memilih sosok pemimpin yang dimana memiliki kepemimpinan yang dapat membawa kader HMI dalam menjemput masa depan emas yaitu bonus demografii, sudah saatnya anak muda yang memimpin dengan harapan memiliki ide-ide cemerlang dan gagasan yang di perlukan untuk melakukan terobosan-terobosan yang dapat menuju masa depan emas.
