Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru bernama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara di dunia.
Berdasarkan laporan WHO, pada tanggal 30 Agustus 2020, terdapat 24.854.140 kasus konfirmasi Covid-19 di seluruh dunia dengan 838.924 kematian (CFR 3,4%) (World Health Organization, 2020). Kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Berdasarkan laporan Kemenkes RI, pada tanggal 30 Agustus 2020 tercatat 172.053 kasus konfirmasi dengan angka kematian 7343 (CFR 4,3%) (Kemenkes RI, 2020).
Pemerintah memberikan kebijakan berupa lockdown bagi masyarakat dengan maksud untuk memutuskan matarantai penyebaran virus ini. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Kendala yang dialami dari sistem pembelajaran secara daring ini yaitu muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai, masalah signal, penyampaian materi yang kurang optimal sehingga kemudian guru mengganti dengan tugas lain. Kendala tersebut sangat terasa apalagi pada siswa sekolah dasar, dimana mereka perlu pendampingan lebih dalam pembelajaran maupun penyampaian materi.
Melaui Program yang dibuat oleh Universitas Pendidikan Indoenesia KKN Tematik 2020 jilid 2 bertema “Pencegahan dan Penanggulangan Dampak Covid-19” adalah program baru yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia yaitu KKN Tematik jilid 2 ini mengedepankan program pendidikan yang membantu sekolah dalam melakukan proses pembelajarannya selama masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-19. Adanya program KKN ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan kendala terutama dalam bidang pendidikan akibat dari pandemi Covid-19.
Seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi bernama Reza Mubarok melaksanakan progran KKN tersebut di daerah asalnya yaitu Gunungsirah, Kec. Darma Kab. Kuningan, Jawa Barat. Melalui 120 jam pengabdian, Reza membuat dua program kegiatan yaitu pendampingan dan asistensi pembelajaran pada siswa kelas IV sekolah dasar di SD Negeri Gunungsirah serta penyuluhan berupa pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai Covid-19.
Pendampingan dan asistensi pembelajaran siswa sekolah dasar kelas IV ini yang menjadi sasaran penguatan mata pelajaran Penjas Orkes dan Matematika melalui pembelajaran daring dan laring. Kendala yang sangat terasa dalam pembelajaran daring ini yaitu sulitnya mengetahui bagaimana pemahaman siswa mengenai pembelajaran karena kemampuan asli mereka tidak terlalu terlihat. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi dan pemahaman siswa melalui ppt, video pembelajaran dari Youtobe dan sesekali dilakukan pendampingan secara langsung kepada siswa yang terbagi dalam empat kelompok belajar.
Sosialiasi atau penyuluhan kepada masyarakat dibantu dengan pembuatan poster mengenai informasi seperti Cara pembuatan Handsanitizer dengan Bahan Sirih, Cara Membuat Cairan Disinfektan Sederhana Menggunakan Wipol, OTG (Orang Tanpa Gejala) dan Isolasi Mandiri, Tips-Tips Bagi Pembeli dan Penjual dalam Pencegahan Covid-19, dan Pentingnya Menggunaman Masker. Dihari terkahir progam KKN, Reza melakukan kegiatan pembagian masker kain serta handsanitizer hasil pembuatan dari bahan sirih kepada masyarakat sekitar Desa Gunungsirah.
Sumber Referensi